"Komunikasi adalah kunci, karena dalam diam, banyak cerita tersembunyi."
Fenomena mahasiswa di DO (Drop Out) dari kampus karena tidak aktif menjadi perhatian serius dalam dunia pendidikan. Ini adalah masalah yang sangat kompleks, karena seringkali orang tua tidak mengetahui kondisi sebenarnya anak mereka. Kasus ini sering terjadi ketika orang tua dan mahasiswa tersebut memiliki jarak yang jauh, yang membuat komunikasi menjadi sulit. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi fenomena ini lebih dalam, mencoba memahami mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana kita dapat mengatasi masalah ini.
I. Kondisi Mahasiswa yang Tidak Aktif
Mahasiswa yang tidak aktif adalah masalah serius di banyak perguruan tinggi. Mereka mungkin absen dari kuliah, tidak menyelesaikan tugas-tugas, atau bahkan tidak hadir di kampus sama sekali. Ada beberapa alasan mengapa mahasiswa bisa menjadi tidak aktif, salah satunya adalah pergaulan yang tidak terkontrol.
A. Pergaulan yang Tidak Terkontrol
Pergaulan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan mahasiswa. Namun, terlalu banyak kebebasan dalam pergaulan bisa membawa dampak negatif. Terlalu bebas dalam bergaul bisa membuat mahasiswa terjerumus ke dalam lingkaran pergaulan yang tidak benar. Mereka mungkin berteman dengan orang-orang yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat, misalnya, menghindari kuliah, terlibat dalam konsumsi alkohol atau narkoba, atau terlibat dalam perilaku merugikan lainnya.
B. Komunikasi yang Tidak Efektif dengan Orang Tua
Salah satu faktor yang sering kali memperburuk situasi ini adalah kurangnya komunikasi antara mahasiswa dan orang tua. Terkadang, mahasiswa tidak memberi tahu orang tua tentang kondisinya yang tidak aktif. Mereka mungkin khawatir tentang reaksi orang tua mereka, takut mengecewakan mereka, atau merasa malu dengan situasi mereka. Oleh karena itu, mereka memilih untuk menyembunyikan masalah ini daripada berbicara terbuka kepada orang tua.
II. Orang Tua yang Tidak Mengetahui Kondisi Anak Mereka