Setiap orang tua memiliki harapan besar agar anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang baik, shalih, dan shalihah. Namun, dalam perjalanan mendidik, beberapa orang tua harus menghadapi ujian yang berat berupa kenakalan anak. Sebuah tantangan yang perlu dipahami dengan bijak dan dihadapi dengan tekad serta kebijaksanaan.
Dalam menghadapi situasi ini, kita seharusnya merujuk pada ajaran agama yang mengajarkan bahwa harta dan anak-anak adalah ujian dari Allah. Allah berfirman dalam QS. At-Thaghabun/64:15, "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar." Ini mengingatkan kita bahwa apa pun yang kita miliki, termasuk anak-anak kita, adalah ujian yang perlu kita jalani dengan sabar dan keteguhan hati.
Ketika menghadapi ujian ini, sangat penting bagi orang tua untuk merenungkan diri dan melihat apakah ada faktor-faktor dalam diri sendiri yang berkontribusi pada perilaku anak yang tidak diinginkan. Mungkin ada kesalahan dalam mendidik anak, kurangnya perhatian terhadap kebutuhan rohaniah anak, atau kurangnya komunikasi yang baik. Ujian ini mungkin merupakan panggilan dari Allah untuk kembali kepada-Nya dan meningkatkan kualitas hubungan kita dengan anak-anak.
Sebagai orang tua, kita seharusnya menghindari bersikap kasar dan otoriter terhadap anak. Justru dengan memberikan bimbingan keimanan dan memberikan contoh teladan yang baik, kita bisa membantu anak-anak memahami nilai-nilai yang benar dan cara hidup yang baik.Â
Mengedepankan komunikasi yang baik juga menjadi kunci penting dalam menjaga hubungan dengan anak-anak kita. Jangan biarkan mereka mencari perhatian melalui kenakalan, tetapi hadirkan diri kita sebagai sosok yang mereka bisa andalkan dan curahkan perasaan mereka.
Namun, ketika anak melakukan perbuatan buruk, orang tua harus siap menghadapi konsekuensinya. Terkadang, kita harus menanggung malu dan beban pertanggungjawaban atas kelakuan anak kita.Â
Misalnya, jika anak terlibat dalam perkelahian dan melukai orang lain, kita harus siap menanggung biaya perawatan medis dan menerima tanggung jawab yang ada. Hal ini adalah bagian dari kewajiban sebagai orang tua yang bertanggung jawab terhadap anak-anak kita.
Tentu saja, ini adalah tanggung jawab yang tak hanya berlaku di dunia, tetapi juga di akhirat. Sesuai dengan hadis yang mengatakan bahwa Allah akan meminta pertanggungjawaban atas kepemimpinan seseorang. Oleh karena itu, sebagai orang tua, kita harus menjalankan tanggung jawab ini dengan penuh kesadaran dan komitmen.
Kita hidup dalam zaman yang penuh dengan tantangan dan distraksi yang dapat mempengaruhi nilai-nilai dan moral anak-anak kita. Oleh karena itu, sebagai orang tua, tugas kita untuk menjadi teladan yang baik semakin mendesak. Tindakan dan perilaku kita akan membentuk pola pikir dan sikap anak-anak terhadap dunia di sekitar mereka.
Menjadi teladan yang baik bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan tekad dan komitmen yang kuat, kita bisa menciptakan lingkungan yang positif di rumah. Ini melibatkan kesadaran untuk menghindari perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan moral, serta menunjukkan sikap yang bijaksana dalam berbagai situasi. Kita perlu mengajarkan kepada anak-anak kita tentang pentingnya kejujuran, kasih sayang, empati, dan rasa tanggung jawab.