Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Filosofis Makan Bersama

7 Juli 2023   12:01 Diperbarui: 9 Juli 2023   09:23 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen iStock via Canva 

"Makan bersama adalah jembatan yang menghubungkan hati, merajut keterhubungan sosial, dan memperkuat ikatan kebersamaan." 

Makan bersama adalah aktivitas yang tak hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam dalam banyak budaya dan tradisi manusia. Aktivitas ini mencerminkan keterhubungan sosial, komunitas, kebersamaan, serta saling ketergantungan antara individu-individu. 

Dalam tulisan ini akan dibahas makna filosofis makan bersama, dengan fokus pada bagaimana makan bersama dapat memperkuat keterhubungan sosial dan menghormati keanekaragaman budaya.

Keterhubungan dan Kebersamaan

Makan bersama merupakan momen yang menghadirkan orang-orang yang berkumpul dan berbagi waktu bersama di sekitar meja makan. Aktivitas ini menciptakan kesempatan untuk memperkuat ikatan sosial, saling mengenal, dan menciptakan rasa persaudaraan. 

Ketika kita duduk bersama untuk makan, kita saling berinteraksi, berbagi cerita, dan memperdalam pemahaman kita tentang satu sama lain. Hal ini menguatkan keterhubungan emosional dan sosial di antara individu-individu, sehingga menciptakan ikatan yang lebih erat dalam keluarga, pertemanan, atau komunitas.

Perayaan dan Kesyukuran

Makan bersama sering kali menjadi momen perayaan. Acara seperti ulang tahun, perayaan agama, atau pertemuan keluarga menjadi alasan untuk berkumpul dan merayakan bersama. Ketika kita makan bersama dalam momen perayaan, kita memperlihatkan kebahagiaan dan mengungkapkan rasa syukur atas kehidupan dan hubungan yang kita miliki. Momen ini menguatkan ikatan keluarga dan persaudaraan, serta memperkuat rasa rasa kebersamaan dan kebahagiaan.

Pertukaran Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun