"Ketika satu pintu tertutup, pintu yang lain terbuka. Namun, kita sering kali terpaku pada pintu yang tertutup dan tidak melihat pintu yang terbuka."Â - Alexander Graham Bell
Proses pemilihan program studi dan finalisasi akun untuk pendaftaran Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2023 telah dilakukan oleh sebanyak 803.835 orang peserta, menurut data yang dicatat oleh panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Badan Pengelolaan Pengujian Pendidikan (SNPMB BPPP).Â
Mengingat jumlah pendaftar yang begitu besar, tidak semua dari mereka akan diterima melalui jalur UTBK SNBT 2023. Pada saat pengumuman yang dijadwalkan pada tanggal 20 Juni 2023, ada kemungkinan bahwa banyak peserta yang telah berjuang keras dalam tes tersebut akan dinyatakan tidak lulus SNBT.
Hal ini tentu menjadi berita yang mengecewakan bagi mereka yang tidak berhasil lolos seleksi. Setelah menghabiskan waktu dan usaha untuk mempersiapkan diri, tidak lulus SNBT mungkin akan dianggap sebagai kegagalan pribadi. Namun, penting bagi peserta untuk menjaga semangat dan melihatnya sebagai tantangan yang dapat diatasi.
Dalam kondisi seperti ini, bagi peserta yang tidak lulus untuk tetap tenang dan menyadari bahwa masih ada berbagai alternatif yang dapat diambil untuk melanjutkan pendidikan mereka. Berikut ini adalah empat solusi yang dapat dipertimbangkan.
Coba Lagi di Seleksi Mandiri PTN
Meskipun jalur nasional penerimaan mahasiswa baru hanya terdiri dari SNBP dan SNBT, peserta yang tidak lolos SNBT masih memiliki kesempatan untuk mengikuti seleksi mandiri. Selain itu, ada juga Seleksi Bersama PTKL (Perguruan Tinggi Kementerian Lain) yang dapat dieksplorasi. Oleh karena itu, penting bagi peserta yang tidak lolos untuk tidak putus asa dan segera mempersiapkan diri menghadapi serangkaian tes dalam seleksi mandiri.
Sekolah Kedinasan bagi yang Ingin Menjadi PNS atau Prajurit
Pilihan berikutnya adalah mengikuti seleksi Sekolah Kedinasan bagi mereka yang memiliki minat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau prajurit. Saat ini, peluang untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi sangat terbuka lebar.Â
Jika peserta tidak berminat mengikuti seleksi mandiri PTN, mempertimbangkan sekolah kedinasan seperti PKN STAN, Akademi Kepolisian, STIS, Akademi Militer, atau Poltek SSN bisa menjadi alternatif yang menarik.Â
Setiap sekolah kedinasan memiliki persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa, jadi peserta yang berminat harus mempersiapkan diri sejak dini.
Coba Daftar di Perguruan Tinggi Swasta
Perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia telah banyak menunjukkan kualitas dan reputasi yang baik. Bahkan, saat ini banyak PTS yang menyediakan pembelajaran dengan kualitas yang tak kalah dengan perguruan tinggi negeri.Â
Jika peserta khawatir tentang kendala biaya, mereka dapat mencari informasi tentang beasiswa yang tersedia di laman masing-masing kampus swasta.Â
Pilihan ini dapat memberikan kesempatan kepada peserta untuk tetap melanjutkan pendidikan dengan kualitas yang baik, meskipun di lingkungan pendidikan swasta.
Memilih Gap Year
Bagi peserta yang merasa butuh waktu untuk beristirahat dan mempersiapkan diri secara lebih matang, memilih gap year dapat menjadi opsi yang menarik. Gap year bukan berarti kegagalan, melainkan merupakan kesempatan untuk mengambil waktu sejenak untuk mempersiapkan diri dengan lebih baik.Â
Selama gap year, peserta dapat membuka usaha, mengikuti program magang atau program belajar lainnya, mengikuti kursus, atau belajar lebih banyak untuk menghadapi seleksi tahun depan.
Ingat, tidak lulus SNBT bukan akhir dari segalanya. Ada berbagai alternatif dan peluang yang masih dapat dikejar. Setiap solusi memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri.Â
Oleh karena itu, setiap individu harus mempertimbangkan minat, potensi, dan kebutuhan pribadi dalam mengambil keputusan tersebut. Selain itu, kesiapan untuk terus belajar dan beradaptasi juga merupakan faktor penting dalam menghadapi  kegagalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H