Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Penerjemah Kebutuhan Siswa

4 Juni 2023   00:01 Diperbarui: 4 Juni 2023   00:51 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Seorang guru bukan hanya memberi cahaya kepada siswa, tetapi juga membantu mereka menemukan kilau bintang di dalam diri mereka sendiri."

Kemampuan yang diperlukan guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah menerjemahkan kebutuhan siswa. Guru harus mampu memahami dan mengidentifikasi kebutuhan serta potensi setiap siswa secara individual. Setiap siswa memiliki keunikan dan bakat yang berbeda-beda, oleh karena itu guru harus mampu mengenali dan memanfaatkan potensi-potensi tersebut.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar yang memberikan materi pelajaran kepada siswa, tetapi juga sebagai sahabat dan rekan belajar siswa. Guru harus menjadi pendamping yang membantu siswa dalam proses belajar mereka.

Sebagai sahabat, guru diharapkan mampu menjalin hubungan yang baik dengan siswa. Hal ini mencakup memahami kebutuhan, harapan, dan masalah personal yang dihadapi oleh siswa. Guru dapat menjadi tempat curhat, tempat mencari dukungan, atau tempat untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang terkait dengan kehidupan siswa di luar konteks pembelajaran. Guru yang bersikap ramah, terbuka, dan empatik dapat membantu menciptakan iklim kelas yang nyaman dan mendukung bagi siswa.

Selain itu, guru juga diharapkan menjadi rekan belajar bagi siswa. Ini berarti guru tidak hanya mengajarkan, tetapi juga belajar bersama siswa. Guru harus mampu mengakomodasi gaya belajar dan kebutuhan individual siswa, serta memfasilitasi proses pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif. Dalam peran ini, guru dapat mendampingi siswa dalam mengeksplorasi, menganalisis, dan memecahkan masalah secara bersama-sama. Guru juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreativitas melalui diskusi, tanya jawab, dan kegiatan refleksi.

Melalui peran sebagai sahabat dan rekan belajar, guru dapat menciptakan ikatan yang erat antara guru dan siswa. Hubungan yang baik antara guru dan siswa dapat memperkuat motivasi siswa dalam proses belajar, meningkatkan kepercayaan diri, serta membangun rasa saling pengertian dan dukungan di antara mereka. Dalam iklim kelas yang harmonis, siswa merasa lebih nyaman untuk berpartisipasi, mengemukakan pendapat, dan berbagi ide. Hal ini akan membantu siswa merasa lebih terlibat dan bersemangat dalam proses belajar.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pentingnya peran guru sebagai sahabat dan rekan belajar siswa juga terkait dengan pendekatan yang lebih responsif dan inklusif. Kurikulum Merdeka mengakui keunikan dan keberagaman siswa serta menempatkan mereka sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran. Guru sebagai sahabat dan rekan belajar dapat membantu membangun keterikatan yang positif antara siswa dengan proses pembelajaran, sehingga siswa merasa didukung dan didorong untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal.

Dengan demikian, peran guru sebagai sahabat dan rekan belajar siswa sangat penting dalam pendidikan. Guru yang mampu menjalin hubungan yang baik dengan siswa, serta mampu mendampingi dan merespons kebutuhan individual mereka, akan memberikan pengaruh positif terhadap motivasi, keterlibatan, dan perkembangan belajar siswa.

Guru juga harus mampu membuka ruang diskusi dan kolaborasi antara siswa. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa didorong untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang inklusif dan mendukung, sehingga setiap siswa merasa nyaman untuk berbagi ide dan pendapat mereka. Dengan adanya interaksi dan kolaborasi antar siswa, mereka dapat saling belajar satu sama lain dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik.

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah siswa sudah merdeka dalam proses belajar adalah melihat dampak yang dirasakan siswa. Guru harus mampu mengukur dan mengevaluasi kemajuan dan perkembangan setiap siswa secara individu. Evaluasi tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik semata, tetapi juga pada perkembangan sikap, keterampilan, dan karakter siswa. Guru harus mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk membantu mereka terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun