Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program Merdeka Belajar yang Jadi Favorit para Guru

2 Mei 2023   21:34 Diperbarui: 2 Mei 2023   21:38 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Sumber foto: stock foto Canva 

Program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2020 telah memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan. Pada episode pertamanya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, menetapkan empat program pokok kebijakan pendidikan "Merdeka Belajar". Salah satunya adalah yang berkenaan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Untuk penyusunan RPP, Kemendikbud menyederhanakannya dengan memangkas beberapa komponen. Dalam kebijakan tersebut, guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format RPP. Tiga komponen inti RPP terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen. Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga guru memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri. Satu halaman saja cukup.

RPP Merdeka Belajar inilah yang menjadi favorit para guru. Mengapa menjadi favorit? Menurut penulis paling tidak ada lima alasannya, yang pertama dalam RPP Merdeka Belajar guru memiliki kebebasan untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa. Hal ini memungkinkan guru untuk lebih kreatif dalam merancang pembelajaran dan memberikan pengalaman yang lebih berharga bagi siswa. 

Salah satu keuntungan utama dari RPP Merdeka Belajar adalah bahwa guru dapat memilih metode pembelajaran yang paling efektif untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih aktif dan menarik bagi siswa. Dalam metode ini, guru menjadi fasilitator pembelajaran dan siswa diharapkan untuk aktif mengambil peran dalam pembelajaran. 

Guru dapat menggunakan berbagai metode seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau pembelajaran terbalik. Pilihan metode pembelajaran yang beragam ini memungkinkan guru untuk lebih mengakomodasi gaya belajar dan kebutuhan siswa, serta mempertimbangkan lingkungan sekitar dan sumber daya yang tersedia.

Dengan memperkenalkan metode pembelajaran yang lebih variatif, RPP Merdeka Belajar memberikan pengalaman yang lebih berharga bagi siswa, terutama dalam hal keterampilan sosial, keterampilan berpikir kritis, dan kreativitas. Siswa dapat belajar bagaimana berkolaborasi dengan baik dalam kelompok, mengambil inisiatif dalam memecahkan masalah, dan menghadapi tantangan dengan cara yang lebih kreatif. Selain itu, dengan memperkenalkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.

Penggunaan metode pembelajaran yang beragam juga memerlukan keterampilan dan pengetahuan khusus dari guru. Guru harus memahami bagaimana menggunakan metode pembelajaran tersebut secara efektif dan efisien, serta bagaimana memantau perkembangan siswa secara akurat.

Guru juga harus memahami bagaimana memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang tersedia dengan baik. Oleh karena itu, RPP Merdeka Belajar memerlukan guru yang berkualitas dan berkompeten. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengimplementasikan metode pembelajaran yang beragam dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa.

Kedua, dalam RPP Merdeka Belajar, penilaian bukan hanya berfokus pada hasil akhir belajar siswa, tetapi juga pada proses pembelajaran yang dijalani siswa. Hal ini memungkinkan guru untuk mengevaluasi kemajuan siswa secara berkala dan memastikan bahwa siswa benar-benar memahami materi pembelajaran yang diberikan. 

Dalam hal ini, RPP Merdeka Belajar memberikan kebebasan pada guru untuk merancang berbagai jenis penilaian yang berbeda, seperti penilaian formatif dan sumatif, penilaian keterampilan, dan penilaian sikap. Dalam penilaian formatif, guru dapat mengevaluasi kemajuan siswa secara berkala dan memberikan umpan balik yang tepat waktu untuk membantu siswa memperbaiki pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran. Sedangkan dalam penilaian sumatif, guru dapat mengevaluasi hasil akhir belajar siswa setelah selesai menyelesaikan seluruh materi pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun