Enrekang (16/08) - Pendemi Covid 19 bukan menjadi penghambat bagi Universitas Diponegoro untuk melakukan pengabdian masyarakat melaluai kegiatan KKN. UNDIP tetap melaksanakan kegiatan KKN dengan catatan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Akibat dari Pendemi Covid 19 pemerintah menghimbau untuk tetap dirumah saja sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran Virus.Â
Adanya himbauan tersebut menjadi salah satu hambatan bagi penduduk Dusun Kampung Baru khususnya bagi para petani dalam mempersiapkan kebutuhan seperti pupuk, Mahasiswi Universitas Diponegoro Eka Sri Wahyuni yang bergabung dalam KKN Tim 2 UNDIP Tahun 2020 melakukan program pelatihan pengolahan air cucian beras menjadi pupuk organik cair. Latar belakang dilaksanakannya program tersebut karena para petani kesulitan dalam pemenuhan pupuk serta alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk ini mudah di temukan.
Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair ini adalah pisau, ember cat ukuran 10 liter dan bahan yang digunakan terdiri dari air cucian beras sebanyak 10 liter, gula merah 5 ons, daun lamtoro 1,5 kg, bonggol pisang 1,5 kg, sabut kelapa 1,5 kg dan daun lidah buaya 3 lembar
Karena kondisi saat ini tidak memungkinkan untuk mengumpulkan massa sehingga dibuat famplet dan video tentang cara pembuatan Pupuk Organik Cair NPK Plus untuk dibagikan kepada para petani yang dapat digunakan sebagai panduan untuk membuat pupuk secara mandiri di rumah masing-masing.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh penulis dibawah bimbingan Ibu Nurhasmadiar Nandi., S.KM., M.Kes Selaku dosen pembimbing lapangan KKN UNDIP TIM II Priode 2020 wilayah Indonesia Timur.
PENULIS: EKA SRI WAHYUNI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H