Mohon tunggu...
Syahrawati S
Syahrawati S Mohon Tunggu... Lainnya - BE SUCCESS

SEMANGAT BERMANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa Ini Ciptakan Papan "Two in One" untuk Meningkatkan Transparansi Informasi Masyarakat dan Menginspirasi Anak-anak

10 Agustus 2020   19:24 Diperbarui: 10 Agustus 2020   19:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pelaksanaan kegiatan pembuatan kerajinan bersama anak-anak RT 02 Baskoro | dokpri

Semarang (10/08) -- Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa merupakan salah satu bagian penting dalam memajukan negara. Di berbagai perguruan tinggi, mahasiswa didorong agar dapat melakukan sebuah aksi nyata yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Salah satu kegiatan wajib bagi setiap mahasiswa  adalah dengan mengikuti Kuliah Kerja Nyata yang akan membawa mahasiswa menjadi lebih kritis terhadap permasalahan  yang ada di sekitarnya dan diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut. 

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro dilaksanakan sejak 5 juni hingga 15 Agustus mendatang. Terdapat hal baru dalam pelaksanaan kali ini, dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini, maka ketentuan dan pelaksanaan KKN UNDIP juga mengalami perubahan. 

Dengan menyesuaikan kondisi pandemi, Universitas Diponegoro kemudian mengusung tema KKN PULANG KAMPUNG. Dilihat dari namanya saja tentu sudah berbeda dan sangat baru. Apabila sebelumnya setiap kegiatan KKN dilaksanakan secara berkelompok dan di tempat yang telah ditentukan. Namun pelaksanaan KKN kali ini sangat berbeda, Mahasiswa melakukan KKN di tempat asal masing-masing atau di daerah tempat mahasiswa tersebut sedang bermukim dan dilakukan secara individu.

Oleh karena itu, setiap mahasiswa didorong untuk menciptakan sebuah terobosan melalui sebuah program yang dapat mengatasi permasalahan di lingkungannya masing-masing. Hal ini kemudian mendorong Syahrawati Syahfat, seorang mahasiswi dari jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP UNDIP untuk menciptakan sebuah terobosan setelah melakukan observasi dan survei lingkungan tempat tinggalnya di Baskoro, Tembalang, Kota Semarang. Kegiatan itu kemudian menghasilkan dua program yang sesuai dengan permasalahan yang sedang terjadi di wilayah Baskoro.

Terobosan pertama yang dilakukan oleh mahasiswi ini melalui program pembuatan papan Two In One, Baskoro yang terdiri dari empat RT, namun diantara keempat RT tersebut, wilayah RT 01 belum memiliki papan informasi seperti di RT lainnya. Sehingga informasi-informasi yang ada  sebelumnya seringkali tidak tersalurkan dengan baik. Oleh karena itu, sebagai terobosan untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibuatlah papan "Two in One" yakni papan informasi yang memiliki dua fungsi  sekaligus yang dapat digunakan masyarakat RT 01 dalam menyampaikan informasi terbaru serta dapat diakses oleh semua orang.

Papan "Two in One" dibuat sebagai terobosan papan informasi yang lebih efisien, papan ini terdiri dari dua sisi yang meliputi sisi pertama sebagai papan mading dan sisi yang kedua sebagai papan berita duka. Papan mading ini dibuat sebagai tempat untuk memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan masyarakat seperti data-data penduduk setempat, poster, dan lain sebagainya. Sedangkan papan berita duka merupakan papan whiteboard yang dapat digunakan dengan mengisi informasi masyarakat yang sedang berduka.

Melalui papan informasi ini, setiap informasi yang ditujukan kepada masyarakat menjadi lebih terbuka dan mudah untuk diakses. Pengadaan papan informasi ini, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pengurus RT 01 agar lebih aktif untuk memperbaharui informasi terbaru untuk masyarakat begitupun dengan partisipasi masyarakat agar selalu aktif dalam mengikuti informasi yang ada di papan informasi tersebut. Serta membuat masyarakat agar lebih memahami pentingnya transparansi informasi untuk mendukung kinerja dan akuntabilitas informasi di RT 01 Baskoro.

Tidak hanya sampai disitu saja, mahasiswi ini juga menciptakan program kedua berupa program SEHATI yang melibatkan anak-anak. Program anak SEHATI merupakan kepanjangan dari anak Sehat dan Kreatif. Program ini dibuat sebagai terobosan dalam meningkatkan kreativitas anak dengan mengajarkan kepada anak-anak pembuatan prakarya yang menarik serta mengajarkan kebiasaan sehat melalui cuci tangan yang baik dan benar. 

Kegiatan ini juga dilakukan dengan memanfaatkan barang bekas untuk digunakan dalam pembuatan keterampilan. Sehingga setiap anak juga belajar untuk bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang masih bisa digunakan dan dibuat menjadi barang yang lebih menarik dan bermanfaat. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak Sekolah Dasar kelas 1 SD sampai dengan kelas 5 SD. Kegiatan ini juga dilakukan secara berkelompok dan sesuai dengan protokol kesehatan serta dilaksanakan atas perizinan orangtua dan didampingi oleh ketua RT 02 Baskoro.

pelaksanaan kegiatan pembuatan kerajinan bersama anak-anak RT 02 Baskoro | dokpri
pelaksanaan kegiatan pembuatan kerajinan bersama anak-anak RT 02 Baskoro | dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun