Bukber, mudik dan halal bihalal adalah budaya kita, semua orang antusias menyambutnya.
Perlukah itu semua dilakukan? Yang jelas semua itu bagian dari silaturrahmi. Asalkan terpenuhi kaidah-kaidah kebaikan didalamnya, InshaAllah bernilai ibadah.
"Kalau halal bihalal biasanya anak Saya dikasih amplop, Pak."
Kalau dikasih, ambil. Meminta? Jangan, karena itu akan mendidiknya jadi pengemis.
Ketika mengunjungi keluarga, kerabat, teman, jangan suruh anak-anak kita minta-minta "jatah THR."
Anak-anak kita begitu polos, mereka pasti akan mengikuti perintah kita. Awalnya mungkin ia merasa nggak enak, sungkan, malu, takut, namun lama-lama Ia akan terbiasa melakukannya. Nanti kalau ketemu lagi, Ia bisa dengan gampang menengadahkan tangan, walaupun tidak saat lebaran. Parahnya, ia bisa minta uang, minta jajan ke teman-temannya tanpa rasa malu.
"Kalau Saya memang tidak pernah nyuruh anak minta uang THR Pak. Biasanya Saya sendiri yang mengatakannya."
Hahaha....Waaah ini sih tambah parah.....
Janganlah kita tiba-tiba menjadi dhuafa, tiba-tiba merasa itu hak kita, tiba-tiba merasa menjadi orang yang layak dibantu.
"Kalau minta oleh-oleh?"
Sama. Itu juga termasuk mental kismin.