Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tidak Semuanya Harus Disimpan

25 November 2022   06:53 Diperbarui: 25 November 2022   06:59 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Suka mengingat-ingat kejadian di masa lalu? Dalam hidup, beragam peristiwa menghampiri kita. susah, senang, menangis, tertawa, datang silih berganti.

Hal-hal unik, berkesan, ataupun peristiwa yang tidak biasa, akan membuat memori kita selalu mengingatnya.

Para ilmuan memperkirakan memori otak manusia mencapai 2,5 petabyte atau setara 1 juta gigabite. Jumlah ini disebut-sebut tidak akan membuat memori kita penuh.

Dari jutaan memori tersebut, tidak selalu tersimpan dalam jangka waktu yang sama. Ada yang masih segar dalam ingatan kita walaupun kejadiannya saat di sekolah dasar dulu. Namun, di sisi lain banyak juga memori yang baru beberapa hari tersimpan, kita sudah melupakannya.

Namun demikian, tidak semua kejadian itu harus kita ingat-ingat. Hal-hal buruk, kesedihan, kekecewaan, dihina adalah ragam peristiwa yang senantiasa menyertai kehidupan manusia. Rugi kalau memori itu selalu kita simpan.

Kata guru Saya, berusahalah jangan membenci orang lain. Kalau orang yang membenci kita, itu urusan dia dengan Allah.

Sama halnya di bisnis. Gagal, bangkrut, ditipu rekan bisnis adalah hal-hal yang harus segera dilupakan. Kalau sebagai evaluasi dan pembelajaran? Itu harus, agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama, agar kita bisa berikhtiar dengan lebih baik. Memori buruk bukan untuk diingat-ingat seumur hidup. Kenapa? Pertama, kejadiannya adalah di masa lalu, kita tidak bisa memutar waktu. Kedua, hidup terus berjalan dengan dinamis. Ada banyak kesempatan dan peluang terbaik yang masih perlu kita perjuangkan.

Terpuruk, secukupnya. Bangkitlah segera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun