Tumben baik banget. Nanya-nanya kabar segala. Mencurigakan....
Hmmm....Kamu mau jualan yaaa?
Seminggu kemudian, ia berhenti jualan. Malu katanya.
Jika teman kita jualan, mestinya di-support. Terlebih lagi jika kita kenal baik dengannya. Barangkali dengan hasil  jualannya, ia ingin membantu orang tuanya, buat biaya sekolah anaknya, menambal atap rumahnya yang bocor ataupun buat bayar kontrakan.
Belilah produknya. Sekiranya belum bisa beli, karena lagi nggak butuh misalnya atau karena keadaan kita yang juga belum membaik, yah minimal dikasih semangat, didoakan agar jualannya laris. Bukan malah diledekin.
Kita kadang kebalik. Temannya baru mulai hidup, baru sekali jualan, ketika pengen beli, kitanya minta diskon. Boro-boro membayar lebih. Giliran belanja di mart-mart, ga berani minta diskon. Malah kadang kembaliannya dipasin buat donasi.
Mending ia ikhtiar dengan berjualan, daripada ia minta-minta atau ngutang ke kita, hayo.
Buat teman-teman yang saat ini jualan, tetaplah bersemangat dalam menawarkan. Jangan lupa juga belajar cara jualan yang benar, jangan asal menawarkan.
Bagi Saya pribadi yang juga jualan, yang namanya ditertawakan, di PHP, diejek, dicuekin, itu nggak masalah.
"Kenapa nggak masalah Pak."
Karena sudah terbiasa.