Allah mentakdirkan usia umat Nabi Muhammad yang lebih pendek dibandingkan umat terdahulu --yang bisa mencapai ribuan tahun-- tentu menyiratkan kepada kita agar jangan lengah dengan waktu yang sedikit.
Allah itu Maha Adil. Walaupun usia kita pendek-pendek namun urusan ganjaran pahala, banyak sekali yang dilipatkandakan, seperti halnya keutamaan di bulan Syawal ini. Hanya dengan menambah 6 hari puasa setelah bulan Ramadhan, nilainya setara berpuasa setahun penuh. (HR. Muslim no. 1164). Semoga kita semua bisa memanfaatkan ini yaaa...
Waktu yang sedikit artinya kita harus melakukan sesuatu dengan efektif.
Silakan melakukan hobi, namun harus diingat, sebesar apa manfaatnya. Kalau manfaatnya sedikit, mungkin durasinya yang dibatasi. Biasanya seminggu sekali, reschedule jadi sebulan sekali. Biasanya seharian, rubah jadi setengahnya. Kalau nggak ada manfaatnya? Tinggalkan.
Silakan melakukan kegiatan bersama teman-teman, namun harus diingat, tujuannya apa. Kalau cuma ngumpul-ngumpul menghabiskan waktu berjam-jam, ngomongin anu, mending diselipkan kegiatan yang lebih bermanfaat, yang punya nilai kebaikan.
Silakan berbisnis, namun harus juga diingat. Yang kita bisniskan apakah ada manfaatnya untuk orang lain. Sebesar apa manfaatnya? Apakah hanya cuan yang dijadikan acuan? Yang penting laku, nggak pernah difikir apakah berdampak baik atau buruk terhadap orang lain.
Tulisan ini reminder buat Saya pribadi.
Semuanya akan dihisab.
Jangan sampai merugi sebelum kita pergi, menghadap ilahi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H