Mohon tunggu...
Syahputri Maharani Bachri
Syahputri Maharani Bachri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam UMJ

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta | Kompasiana Youth Creator - Batch 1 | Penerima Beasiswa Program 1000 Da'i Bamuis BNI | Kalimat Yang Diterima Diseluruh Dunia Adalah Kemampuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harmoni Antara Usaha dan Ketergantungan Kepada Allah

18 September 2024   09:43 Diperbarui: 18 September 2024   09:45 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi umat Islam kunci keutamaan yang sangat penting dalam menjalani hidup penuh dengan keyakinan adalah Tawakal dan Ikhtiar. kedua isitilah ini sering kali kita dengar di kehidupan kita sehari hari, tawakal dan ikhtiar memiliki arti dan peran yang berbeda tapi saling melengkapi.  Tawakal danpa ikhtiar sama dengan menyerah, sedangkan ikhtiar tanpa tawakal bisa berarti ketidakrelaan akan takdir Allah. Lalu bagaimana sebenarnya keharmonisasian anatara tawakal dan ikhtiar dalam kehidupan kita ?

Tawakal adalah berserah diri kepada Allah setelah kita melakukan semua upaya yang kita lakukan. Dalam islam tawakal bukan berarti diam dan menunggu keajaiban dari tuhan. Sebaliknya, tawakal adalah keyakinan penuh bahwa apapun yang terjadi setelah seseorang berusaha sebaik mungkin, hasilnya adalah ketetapan Allah yang terbaik.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an : 

"barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya"

Ayat tersebut menegaskan bahwa siapa yang meletakkan kepercayaannya kepada Allah setelah berusaha, maka akan mendapatkan perlindungan dan kecukupan dari-Nya.

Sedangkan ikhtiar adalah usaha sungguh sungguh yang kita lakukan untuk mencapai suatu tujuan atau keinginan  kita. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berikhtiar dalam segala hal baik urusan dunia maupun akhirat. 

Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara keduanya agar bisa menjadi pribadi yang tangguh dalam menjalankan hidup. Contoh harmoni ini bisa kita lihat dalam kehidupan baginda Rasulullah SAW. beliau selalu berusaha dan mengatur waktunya dalam setiap aspek kehidupannya, baik dalam berdakwah, berdagang maupun memimpin umatnya.  

Namun, disetiap akhir usahanya beliau selalu memasrahkan hasilnya kepada Allah, karna Allah maha mengetahui mana yang baik untuk hamba hambanya. Misalnya, saat perang Badar, Nabi dan para sahabatnya mempersiapkan segala hal dengan baik. Mereka berlatih, membuat strategi, dan melakukan segala yang diperlukan. Namun, setelah semua usaha maksimal itu, Nabi Muhammad SAW tetap berdoa dan bertawakal kepada Allah atas hasil akhirnya. 

Sebagai Muslim, kita diajarkan untuk selalu menjaga keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal. baik dalam mencari pekerjaan, saat ujian, membangun rumah tangga danlainnya. prinsip tawakal dan ikhtiar harus selalu diterapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun