Mohon tunggu...
Syahnaz Amalia Rizka
Syahnaz Amalia Rizka Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Semoga Bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tidak Selalu Tergantung pada Ekonomi, Tetapi dari Kesadaran

15 September 2023   22:06 Diperbarui: 15 September 2023   22:57 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamu'alaikum, kenalin aku Syahnaz Amalia Rizka, mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Semester 3. Hari Rabu, 06 September 2023 merupakan hari perdana kami kuliah offline di semester ganjil ini. Pada jam terakhir, terdapat mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang di bimbing oleh Dr. Suwendi, M. Ag.

Seperti biasa, minggu pertama perkuliahan biasanya diisi dengan kontrak kuliah. Bukan hanya kontrak perkuliahan saja yang diberikan oleh Dr. Suwendi, M. Ag. tetapi juga beberapa motivasi untuk saya dan teman-teman sebagai mahasiswa/i Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sebagai mahasiswi yang masih ragu dengan jurusan yang saya ambil ini, mendengar kata-kata yang beliau berikan membuat saya dan teman-teman termotivasi.

Beliau bertanya pada kami, "dari semua tingkatan sekolah, kalian lebih berkesan dengan guru di tingkatan mana? SD? SMP?atau SMA?" dan hampir semua jawaban yang kami berikan adalah pada saat SD. Memang benar, guru di SD adalah guru yang paling berkesan, kenapa? karena guru SD adalah guru yang mengajari kita sesuatu hal baru yang sebelumnya tidak kita ketahui, mengajari hal yang paling awal dan dasar, waktu menempuh pendidikan di SD juga lebih lama yaitu 6 tahun sehingga membuat kenangan lebih banyak. 

Beliau mengatakan, "jangan minder dengan jurusan kalian yang sekarang, karena kalian lah yang akan menjadi penentu generasi selanjutnya akan jadi apa", "jangan minder dengan jurusan lain yang nantinya akan menjadi dokter, pengacara atau yang lainnya, karena guru lah yang mengajari mereka dan membuat mereka menjadi seperti itu". "Suka tidak suka, guru SD merupakan guru yang paling dikenang" kata Dr. Suwendi, M. Ag.

Rasanya memang berat untuk saya yang masih ragu dengan jurusan ini yang kadang masih dilihat dengan sebelah mata, terlebih dengan berita yang saya dengar tentang guru. Tetapi, saya menyadari bahwa saya hanya perlu ikhlas dan bersyukur karena  masih diberi kesempatan untuk kuliah. Seperti halnya yang beliau katakan, "Kalian merupakan orang hebat, mampu melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi, bersyukurlah kalian karena tidak semua orang mampu sampai di titik ini", "kalau bisa lanjutkanlah pendidikan kalian sampai S3, bisa kan kalian lanjut sampai s3?"

Pertanyaan tersebut membuat kami semua terdiam, karena kami baru menginjak semester 3 dan menurut kami untuk sampai di S1 saja kami sudah sangat Alhamdulillah, jadi belum terfikirkan untuk kami melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi bahkan sampai S3. Tapi, beliau meyakini kami semua yakin dan tidak takut untuk melanjutkan pendidikan sampai S3. Katanya, jangan takut soal biaya yang mahal, karena sebenarnya hal itu bisa dijalani kalau kalian yakin bahwa kalian bisa dan kalian mampu. 

Diluar sana, banyak sekali anak dari kalangan bawah yang bisa menyelesaikan pendidikan mereka bahkan sampai S3, dan beberapa anak dari kalangan atas yang justru tidak kuliah. Hal tersebut mungkin karena beberapa dari mereka berfikir akan meneruskan harta, atau warisan yang telah diberikan oleh orang tua nya, sehingga mereka belum merasa butuh untuk kuliah. Sedangkan orang dari kalangan bawah, yang orang tua nya hanya buruh tani, tukang becak tapi mereka bisa sampai di titik itu karena mereka mempunyai tekad untuk mengubah nasib keluarga untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, beberapa orang tua dari mereka terkadang sangat berjuang untuk kuliah anaknya agar nasib sang anak tidak seperti mereka.

Dari hal tersebut, pendidikan tidak selalu tergantung pada ekonomi tapi dari kesadaran, karena sejatinya pendidikan adalah milik orang yang mempunyai kesadaran dan bertekad sungguh-sungguh. Tidak ada yang tidak bisa kalau kita nya sendiri yakin, berusaha sungguh-sungguh sama apa yang akan kita raih. Kalau hanya ada rasa ketakutan dan tidak ada tekad yang kuat untuk hal tersebut, bagaimana bisa kita mendapatkannya, dan yakin karena jika Allah telah menghendaki keberhasilan untukmu, maka jutaan manusia pun tidak bisa menggagalkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun