Mohon tunggu...
Syahnaz Amalia Rizka
Syahnaz Amalia Rizka Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Semoga Bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Saja Sih Unsur-Unsur Penalaran dalam Karya Ilmiah? Simak Ulasan Berikut!

9 Juni 2023   14:28 Diperbarui: 9 Juni 2023   14:30 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam memperoleh pengetahuan, kita harus bisa menguasai penalaran agar kita bisa paham akan pengetahuan yang kita pelajari.  Mempelajari dan memahami penalaran akan membantu kita dalam memperoleh pengetahuan mengenai definisi, kalimat efektif, paragraf, dan pengembangan karangan.

Apakah kamu tahu apa sih penalaran itu?

Penalaran adalah kegiatan berpikir. Kegiatan berpikir tidak mungkin dapat berlangsung tanpa bahasa. Jadi penalaran senantiasa bersangkut paut dengan bahasa. Setiap orang yang menalar selalu menggunakan bahasa, baik bahasa yang digunakan dalam pikiran, bahasa yang diucapkan dengan mulut, maupun bahasa tertulis. Dengan demikian, jelas bahwa bahasa adalah alat berpikir. Bahasa
adalah alat bernalar.

Menalar pada dasarnya mencari kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat-syarat dalam menalar dapat dipenuhi. Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi, semua premis harus benar. Benar meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Benar secara formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat dan diturunkan dari aturan-
aturan berpikir yang tepat, sedangkan benar menurut material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat. 

Penalaran memiliki dua metode, yaitu metode penalaran induktif dan metode penalaran deduktif.

Metode penalaran induktif adalah proses pemikiran di dalam akal kita dari pengetahuan tentang peristiwa atau kejadian yang lebih khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum. Dengan kata lain, penalaran induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Beberapa bentuk penalaran induktif adalah sebagai berikut.

a. Generalisasi, adalah penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. (Contoh: Jika dipanaskan, besi memuai. Jika dipanaskan, tembaga memuai. Jika dipanaskan, emas memuai. Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.) Sahih atau tidaknya simpulan dari generalisasi itu dapat dilihat dari data harus memadai jumlahnya, data harus mewakili keseluruhan, dan pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data. 

b. Analogi, adalah cara penarikan penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. (Contoh: Nina adalah lulusan akademi A. Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ali adalah lulusan akademi A. Oleh sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.) Tujuan penalaran secara analogi adalah untuk meramalkan kesamaan, untuk menyingkapkan kekeliruan, dan untuk menyusun klarifikasi.

  • Metode Penalaran Deduktif

Metode penalaran deduktif yaitu suatu hal atau kejadian umum yang kemudian disimpulkan menjadi kejadian yang lebih khusus. Contoh: Mahasiswa kelas IQT-E libur pada hari sabtu. Mita adalah mahasiswa kelas IQT-E. Jadi, pada hari sabtu Mita libur.

Penalaran juga penting dalam penulisan karya ilmiah, berikut unsur-unsur penalaran  karya ilmiah yang meliputi:

  • Topik adalah ide sentral dalam bidang kajian tertentu yang spesifik dan berisi sekurang-kurangnya dua variabel.
  • Dasar pemikiran, pendapat atau fakta dirumuskan dalam bentuk proposisi, yaitu kalimat pernyataan yang dapat dibuktikan kebenaran dan kesalahannya.
  • Proposisi yang mempunyai beberapa jenis, yaitu proposisi empirik, proposisi mutlak, proposisi hipotetik, proposisi kategoris, proposisi positif universal, proposisi positif parsial, proposisi negatif universal, dan proposisi negatif parsial.
  • Proses berpikir ilmiah adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar, teliti dan terarah menuju suatu kesimpulan.
  • Logika merupakan suatu metode pengujian ketepatan penalaran, penggunaan argumen (alasan), argumentasi (pembuktian), fenomena dan justifikasi (pembenaran).
  • Sistematika ialah seperangkat proses atau bagian-bagian atau unsur-unsur proses berfikir kedalam suatu kesatuan.
  • Permasalahan merupakan pertanyaan yang harus dijawab (dibahas) dalam karangan.
  • Variabel adalah unsur satuan pikiran dalam sebuah topik yang dianalisis.
  • Analisis (pembahasan, penguraian) dilakukan dengan mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencari hubungan (kolerasi), membandingkan dan lain-lain.
  • Pembuktian (argumentasi) ialah proses pembenaran bahwa proposisi itu terbukti kebenaran atau kesalahannya.
  • Hasil merupakan akibat yang ditimbulkan dari sebuah analisis induktif atau deduktif.
  • Kesimpulan (simpulan) adalah penafsiran atau hasil pembahasan, dapat berupa implikasi atau interferensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun