Mohon tunggu...
syahnasa mann
syahnasa mann Mohon Tunggu... -

learning bout everything..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jalur Gadog Tidak Bergerak, Pengendara Matikan Mesin

9 Maret 2010   01:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:32 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Bogor (7/3), Menjelang magrib lalu lintas kendaraan jalur Gadog–Puncak padat merayap. Hujan yang mengguyur jalur puncak bogor ini semakin memperparah kemacetan, hingga para pengendara mematikan mesin kendaraannya.

Jalan potong yang bermuara di Sentul Selatanini semula digunakan sebagai jalur alternatif untuk menghindari kemacetan menuju Puncak Bogor. Jalur utama untuk mencapaiPintu Tol Ciawi, penghubungPuncak Bogor-Jakarta membutuhkan waktu lama sehingga para pengguna kendaraan sampai harus mematikan mesin kendaraan akibat lamanya kemacetan.

Volume kendaraanroda empat pada siang hari mendominasijalur Gadog, sedangkan untuk kendaraan roda dua mendominasi di sore hari. Akibat dari hujan yang mengguyur wilayah Cijayanti dan Rainbow Hills, terlihat banyak kendaraan roda dua berteduh dikedai-kedai sepanjang jalan Cijayanti.

“Biasanya kalau lewat jalan ini saya tidak pernah mengalami kemacetan separah ini dan saya sangat menyayangkan di jalur Cijayanti ini tidak ada petugas kepolisian yang mengatur” ungkap Aryya, salah seorang pengendara mobil.

Puncak sebagai salah satu tujuan wisata masyarakat ibu kota, menawarkan keindahan pemandangan dan udarasejuk sebagai pelarian dari kepenatan rutinitas kehidupan metropolitan. Dengan alasan kepenatan tersebut, menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kemacetan di jalur Cijayanti, selain dari kurang lebarnya jalan menuju Puncak Bogor dan tidak tersedianya jalur alternatif yang lain. Konsekuensinya, pihak kepolisian Bogor hendaknya mengirim personilnya untuk tetap memonitor dan mengatur keadaan di titik-titik rawan kemacetan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun