Pandawa Lima selalu lebih unggul dlm ke-trampilan ulah senjata dan ulah krida dari pada para Kurawa. Puntadewa selalu lebih unggul dibi dang sastra dan ketatanegaraan, Bima unggul dibidang memainkan senjata gada, Harjuna unggul dibidang memanah dan ulah pedang sedang kan Nakula dan Sadewa tidak ikut berguru kare-na masih terlalu kecil.
Bima bersosok tubuh besar, konon sangat jahil suka mengganggu Kurawa dengan tiada sebab Kurawa sering ditampar dan ditempeleng oleh Bima terutama Suyudhana/Duryudhana dan Dursasana ( adik Suyudhana ), akhirnya menimbulkan perkelahian tetapi selalu dimenangkan oleh Bima meskipun Bima dikeroyok mereka berdua, karena itu Bima selalu menjadi sasaran pelampiasan dari kekesalan mereka.
Dalam seri wiracarita Mahabharata dikisahkan bahwa Prabu Santanu adalah seorang raja masyhur dari kalangan Dinasti Kuru.
Prabu Santanu dikenal sebagai putra bungsu Raja Pratipa dari trah Candrawangsa, keturunan Maharaja Kuru.
Beberapa tahun kemudian, saat Bisma telah dewasa, Prabu Santanu menikahi Satyawati.
Satyawati dikenal sebagai seorang putri nelayan.
Dari hubungannya dengan Satyawati, Santanu berputra Citrnggada dan Wicitrawirya.
Karena terikat akan janji pernikahan antara Santanu dengan Satyawati, Bisma tidak berhak menjadi raja.