Pada tahun 2024, sebuah survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet Indonesia mencapai 221.563.479 jiwa.
Berdasarkan umur, orang yang berselancar di dunia maya mayoritas adalah Gen Z sebanyak
34,40%. Sedangkan Gen X sebanyak 18,98% dan baby boomers (1946-1964) sebanyak 6,58%.
Jika dibandingkan, penggunaan internet oleh Gen X dan baby boomers lebih sedikit
dibandingkan dengan Gen Z. Pengguna internet di Indonesia yang oleh kelompok lanjut usia
tidak sedikit merasa kesulitan dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi, seperti
berbelanja di e-commerce. Kesulitan yang dihadapi berupa sulitnya memahami cara
menggunakan platform belanja online, seperti mencari barang yang dibutuhkan ataupun cara
melakukan pembayaran. Kebanyakan kelompok usia lanjut mengaku jika ingin membeli
barang di platform online, selalu meminta bantuan anaknya atau orang yang mengetahui
caranya untuk menyelesaikan pembayaran.
Peristiwa kesulitan memahami cara menggunakan platform online relevan dengan tujuan utama pembuatan video tutorial belanja di e-commerce. Video tersebut ditujukan kepada para pengguna yang mengalami kesulitan dengan teknologi, lebih tepatnya kelompok usia yang
lebih tua. Dengan adanya video berupa langkah-langkah menjelaskan cara berbelanja di e-
commerce, seperti tips memilih barang dan menyelesaikan pembayaran yang diharapkan dapat mengurangi kesulitan mereka terhadap teknologi. Tak hanya itu, video ini juga membuat
kelompok yang lebih tua menjadi percaya diri dalam melakukan transaksi di e-commerce
Fenomena ini dapat dijelaskan melalui Model Difusi Inovasi yang dikemukakan oleh Everett
Rogers jika dilihat dari sudut pandang teori adopsi teknologi. Menurut Rogers, terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi adopsi teknologi, seperti komunikasi, observasi, dan
pengalaman terdahulu mengenai teknologi. Jika dikategorikan, kelompok usia lanjut
cenderung masuk ke dalam kategori "resistance to change" atau "late adopters" yang berarti
lebih lambat dalam mengadopsi teknologi baru. Oleh karena itu, video tutorial dibuat dengan
sederhana dan mudah dipahami oleh siapapun. Selain itu, video ini dapat mengurangi rasa
cemas dan ragu ketika ingin membeli barang di e-commerce.
Fenomena kesulitan kelompok lanjut usia dalam berbelanja online dapat dianalisis dengan
menggunakan lima tahap dalam model adopsi, yaitu pengetahuan, persuasi, keputusan,implementasi, dan konfirmasi. Pada tahap pertama menggambarkan bagaimana kelompok
lanjut usia mendapatkan informasi mengenai adanya e-commerce. Pada tahap kedua yaitu
persuasi, persepsi mereka mengenai kemudahannya dapat memengaruhi sikap lansia mencoba
menggunakan platform belanja online. Jika platform tersebut dinilai sulit atau meragukan,
mereka cenderung menghindari penggunaan platform tersebut. Tahap selanjutnya mengacu
pada keputusan lansia mencoba berbelanja online dan beradaptasi dengan sistem tersebut.
Tetapi jika mengingat adanya keterbatasan lansia dalam menggunakan teknologi, tidak sedikit
yang berhenti pada tahap ini karena tidak tahunya cara memilih produk atau pun melakukan
pembayaran.
Dapat disimpulkan, meskipun berbelanja online membawa banyak manfaat, terdapat kesulitan
yang dihadapi lansia dalam menggunakan platform belanja online. Untuk itu, video tutorial
belanja online di e-commerce dibuat agar mempermudah kelompok lansia dalam beradaptasi
dengan teknologi yang semakin berkembang. Video tutorial dibuat agar kelompok lanjut usia
bisa merasakan manfaat dari kemajuan teknologi saat ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H