Mohon tunggu...
Syahla leilaFauziah
Syahla leilaFauziah Mohon Tunggu... Lainnya - S1

Hobi saya shopping and travelling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Konsep Quranic Law of Attraction dalam Kehidupan Sehari-hari

23 November 2024   20:25 Diperbarui: 23 November 2024   23:05 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

KONSEP QURANIC LAW OF ATTRACTION DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Law of Attraction atau sering kali disebut dengan Hukum Ketertarikan adalah segala sesuatu yang kita pikirkan dengan segenap perhatian, energi, konsentrasi pikiran, baik hal yang positif maupun negatif, akan datang ke dalam kehidupan kita, itulah definisi Hukum Ketertarikan, seperti yang dituliskan dengan jenius oleh Michael J. Losier (2007).

Law of Attraction ternyata sudah ada sejak Al-Qur’an diwahyukan kepada Rasulullah saw. Salah satu nya dalam surah Al-Zalzalah ayat 7-8 yang artinya: “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan, barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya”.

Dalam ayat diatas Allah mengingatkan kita sebagai hamba-Nya untuk selalu berpikir positif dan menebarkan kebaikan pada orang di sekeliling kita agar kita mendapatkan balasan yang serupa. Sebaliknya, jika kita berpikir negatif pada orang di sekeliling kita, kita juga akan mendapatkan balasan yang serupa dari orang yang ada di sekeliling kita. Jika kita benar-benar memahami Al-Qur’an dan Sunnah, kita pasti banyak menemukan Hukum Ketertarikan di dalamnya.

Penjelasan-penjelasan dan bukti-bukti Hukum Ketertarikan di dalam Al-Qur’an jauh lebih baik, lebih sempurna, dan tidak menyesatkan. Al -Qur’an memadu kita untuk memanfaatkan Hukum Ketertarikan dengan sangat baik dan sederhana.

Penerapan Hukum Ketertarikan dalam kehidupan sehari-hari misalnya, ketika di pagi hari, biasakanlah untuk kita bangun dengan penuh keceriaan, kita yakini bahwa kita bisa menjalani hari-hari dengan bahagia. Seperti mengucapkan afirmasi pada diri sendiri. Ada banyak cara untuk kita lakukan, salah satunya yang saya terapi adalah dengan berdiri di depan kaca kemudian saya mengucapakan “Bismillahirrahmanirrahim, saya cantik, saya bahagiai, saya sehat, saya beruntung, saya berharga, saya bersemangat, saya selalu berpikir positif, saya selalu bersyukur, saya magnet uang, saya selalu tenang dan damai, saya ikhlas dan sabar, saya mencintai diri sendiri, saya bisa melakukan segala hal, hal-hal baik selalu menghampiri saya, rezeki selalu datang kepada saya dari berbagai sumber dan penjuru arah, terimasih diriku. Kemudian membaca Al-Fatihah untuk diri sendiri sebelum melakukan aktivitas pagi.

Apa yang saya rasakan ketika sudah menerapkan afirmasi? Masya Allah yang saya rasakan seharian full sama dengan apa yang saya ucapkan dan yakini dengan perkataan saya di depan cermin pagi hari. Walaupun semisalnya ada kegagalan pada hari itu, hati saya tidak merasakan bahwa saya gagal dan saya percaya masih banyak hal yang direncanakan Allah kedepannya untuk saya.

Yang perlu kita ketahui, bahwasannya Hukum Ketertarikan itu akan memberikan respons apa pun yang kita pancarkan dengan mendatangkan energi pikiran dan perasaan baik positif maupun negatif. Sehingga kita harus berhati-hati ketika memikirkan kehidupan. Berpikirlah positif, jangan sesekali kita berpikir hidup kita tidak akan mungkin mencapai kebahagiaan karena dilahirkan dari keluarga miskin, alam sekitar kita akan merespons ucapan kita itu. Karena tanpa sadar kita mengundang energi negatif memasuki alam sadar kita, sehingga hidup kita tidak mengalami perubahan alias miskin terus-menerus.

Seperti Allah berfirman dalam hadits Qudsi: “Sesungguhnya, aku tergantung prasangka hamba ku. Oleh karena itu, hendaknya hamba ku berprasangka dengan apa yang dia inginkan dari ku. Jika dia berbaik sangka berupa kebaikan, maka kebaikannya. Jika dia berprasangka buruk, maka keburukan pula dia. Sudah sangat jelas dalam hadits diatas Allah mengatakan berprasangka baik lah kepada Allah, maka Allah akan memberikan kebaikan, dan sebaliknya jika kita berprasangka buruk kepada Allah, maka Allah akan mendatangkan keburukan.

Dalam Buku Quranic Law of Attraction karya Rusdin S. Rauf, beliau mengkolaborasikan Doa, Syukur, dan Sabar tentunya berkaitan dengan Hukum Ketertarikan. Sering kali kita berpikir “Mengapa do’a saya sulit terkabul? padahal sudah banyak cara yang saya lakukan seperti bangun di malam hari, berdoa sekhusyuk mungkin tapi hasilnya berbeda bahkan nihil”. 

Energi Doa : Nah ada beberapa hal yang menyebabkan tertundanya pengabulan doa kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun