Mohon tunggu...
Syahlaakny
Syahlaakny Mohon Tunggu... Freelancer - pelajar

hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

digital detox

2 Januari 2025   16:00 Diperbarui: 2 Januari 2025   15:42 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Digital Detox 

Digital detox adalah aktivitas seseorang secara sadar untuk mengurangi atau menghindari penggunaan perangkat digital seperti smartphone, komputer, dan media sosial selama jangka waktu tertentu. Hal ini merupakan salah satu upaya mengatasi efek negatif dari ketergantungan pada teknologi, seperti stres, kecemasan, dan gangguan dalam interaksi sosial, adalah tujuan utama digital detox. Digital detox dapat meningkatkan kualitas tidur, kesehatan mental, dan fokus kembali pada aktivitas dunia nyata. Di era modern, fenomena ini semakin populer karena kebutuhan akan keseimbangan antara kehidupan digital dan fisik. Beberapa orang telah mengakui bahwa detoxifikasi digital memiliki manfaat besar, seperti peningkatan produktivitas dan hubungan interpersonal yang lebih baik, meskipun masalah seperti ketergantungan teknologi dan FOMO sering menghalangi orang untuk melakukannya. Digital detox bukan berarti menjauhi teknologi sepenuhnya, tetapi lebih kepada mengatur penggunaan gadget secara bijak. Dengan meluangkan waktu untuk mendetoks diri dari dunia maya, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mental. Detox digital bukan hanya tentang menjauh dari teknologi, tetapi juga tentang menemukan cara hidup yang lebih bermakna dalam dunia yang semakin terhubung secara digital. Di era digital seperti sekarang, kita tak bisa lepas dari gadget. Smartphone, laptop, dan berbagai perangkat elektronik lainnya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah kamu bahwa terlalu sering terpapar layar digital bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental? Stres, kecemasan, dan gangguan tidur adalah beberapa masalah yang sering dikaitkan dengan penggunaan gadget berlebihan.

Penyebab seseorang harus melakukan digital detox

Pertama, FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out, atau dalam bahasa Indonesia, ketakutan akan kehilangan sesuatu. Dalam konteks digital, FOMO seringkali dipicu oleh perasaan bahwa kita akan melewatkan informasi penting, peristiwa menarik, atau momen-momen menyenangkan yang terjadi di sekitar kita jika tidak terus-menerus terhubung dengan dunia maya. FOMO mendorong kita untuk terus-menerus memeriksa notifikasi, media sosial, email dkk. Digital detox membantu mengatasi FOMO dengan menciptakan jarak antara kita dan dunia digital, sehingga kita tidak lagi merasa tertekan untuk selalu "up-to-date".

Kedua, anxiety atau kecemasan. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat memicu kecemasan. Notifikasi yang terus-menerus berbunyi, informasi yang overload, dan perbandingan diri dengan orang lain di media sosial dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan. Digital detox memberikan waktu bagi pikiran untuk beristirahat dan memulihkan diri. Dengan mengurangi paparan informasi yang berlebihan, kita dapat mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Ketiga, Burnout dimana seseorang dalam kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang ekstrem, seringkali disebabkan oleh stress kronis. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menjadi salah satu faktor penyebab burnout. Digital detox dapat membantu mencegah dan mengatasi burnout. Dengan mengurangi waktu yang dihabiskan di depan layar, kita dapat memberikan waktu bagi tubuh dan pikiran untuk beristirahat dan memulihkan energi. Digital detox menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah-masalah ini dengan cara memberikan jarak antara kita dan dunia digital yang serba cepat.

Strategi digital detox 

Strategi digital detox bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada perangkat digital dan meningkatkan kesejahteraan mental. Berikut adalah beberapa langkah efektif yang dapat diambil: Pertama, mematikan notifikasi merupakan langkah awal yang penting untuk menghindari gangguan. Hal ini membantu mengurangi dorongan untuk terus menerus memainkan dan memeriksa ponsel. Kedua, setting penggunaan teknologi yaitu dengan mentukan waktu tertentu untuk menggunakan teknologi, misalnya tidak menggunakan gadget sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 8 malam. Ini juga bisa mencakup aturan tanpa gadget saat makan. Ketiga, puasa gadget dengan cara ini cobalah untuk melakukan puasa gadget secara berkala, seperti tidak menggunakan perangkat digital selama akhir pekan atau pada waktu-waktu tertentu dalam sehari. Keempat, mengganti dengan aktivitas lain yang lebih positif dan bermakna, seperti mengalihkan waktu yang biasanya dihabiskan untuk screentime di depan layar dengan kegiatan lain yang bermanfaat, seperti membaca buku, berolahraga, atau berkumpul dengan teman. Dengan menerapkan strategi-strategi ini secara konsisten, seseorang dapat menemukan keseimbangan antara kehidupan digital dan nyata, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Manfaat Digital Detox 

  • Peningkatan kesehatan mental: Digital detox memberikan waktu bagi pikiran untuk beristirahat dan memulihkan diri. Dengan mengurangi paparan notifikasi dan informasi yang terus-menerus mengalir, kita dapat menciptakan ruang yang lebih tenang dalam pikiran. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kesehatan mental secara keseluruhan, mengurangi risiko mengalami burnout, dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
  • Memperbaiki kualitas tidur : Dengan mengurangi Screentime sebelum tidur, kita dapat meningkatkan kualitas tidur. Tidur yang cukup dan nyenyak sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Ketika kita tidur cukup, tubuh dan pikiran akan lebih segar dan siap menghadapi aktivitas sehari-hari. Tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks. Karena Cahaya biru atau Blue Light yang dipancarkan oleh layar gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Dalam buku "Detox Minimalism" menyebutkan bahwa seseorang meimiliki ritme circadian atau jam biologis tubuh dimana hal ini berfungsi untuk mengatur kapan kita tidur dan kapan kita bangun. Jadi, dengan menerapkan digital detox maka akan mendorong seseorang memiliki waktu tidur yang teratur.
  • Produktivitas meningkat: Digital detox membantu kita meningkatkan konsentrasi dan produktivitas. Dengan mengurangi ketergantungan pada teknologi, kita dapat menyelesaikan tugas dengan lebih efisien dan efektif. Selain itu, digital detox juga memberikan waktu bagi kita untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi atas masalah yang kita hadapi. Fokus lebih terarah pada tugas yang sedang dikerjakan. Ketika kita terus-menerus terhubung dengan dunia digital, fokus kita mudah terpecah oleh notifikasi dan informasi yang tidak relevan.
  • Hubungan sosial yang lebih baik: Lebih banyak waktu berkualitas dengan orang-orang terdekat. Interaksi sosial yang berkualitas sangat penting bagi kesejahteraan manusia. Sayangnya, penggunaan gadget yang berlebihan seringkali menghambat kita untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dengan orang lain. Dengan melakukan digital detox, kita dapat lebih fokus pada interaksi tatap muka, mendengarkan dengan lebih baik, dan membangun hubungan yang lebih berarti dengan keluarga dan teman-teman.

Jadi, Digital detox adalah upaya sadar untuk mengurangi penggunaan perangkat digital guna mengatasi dampak negatif teknologi, seperti stres dan kecemasan. Manfaatnya meliputi peningkatan kualitas tidur, kesehatan mental, dan produktivitas, serta memperbaiki hubungan sosial. Penyebab utama melakukan digital detox adalah FOMO, kecemasan, dan burnout. Strategi yang efektif meliputi mematikan notifikasi, mengatur waktu penggunaan, puasa gadget berkala, dan menggantinya dengan aktivitas positif. Dengan konsistensi, digital detox membantu mencapai keseimbangan antara kehidupan digital dan nyata, serta meningkatkan kualitas hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun