Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Wabah Serakah

16 April 2020   15:22 Diperbarui: 16 April 2020   15:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Geger wabah di negeri antah-berantah, semua orang menutup pintu rumah

Bahkan, menggembok rapat-rapat altar suci untuk beribadah

Nalar tak mau lagi kompromi, nurani semakin tak jelas arah dan mati

Otak para birokrat tumpul berpindah ke dengkul

Para agamawan lupa punya senjata, rohaniwan pun hanya mengelus dada tak berani menerobos brikade angkara

Merekapun lalu tersungkur, jatuh bangun lari tunggang langgang, ketakutan setengah mati

Tuhan-tuhan telah mati, para malaikat tak lagi bertaji, hanya cerita para nabi dibacakan dari balik jendela yang terkunci

Lihatlah wajah-wajah setengah itu yang begitu ketakutan, mengisolasi diri dari keramaian

Wajah-wajah yang dulu sombong, takabur, beringas, kini tak lagi bebas bernafas

Dada mereka sempit, terhimpit, dan terjepit akibat penyakit

Orang-orang kota yang dulu jumawa, kini tak bisa lagi tertawa, bahkan untuk menertawakan diri mereka sendiri mereka tak bisa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun