Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kidung Fajar

3 Maret 2019   10:34 Diperbarui: 3 Maret 2019   11:12 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di ujung persimpangan gulita, saat semburat mulai menyapa Irama kehidupan tampak menertawakan Kau yang baru saja kehilangan hitamnya
Warna yang kerapkali kau campakkan

Disaat terlelap dalam gelap ada putih menyanyi
Menuangkan warna kesucian yang kadang terlupakan
Tenggelam dalam duapertiga kehampaan
Yang kau cumbui tanpa henti sampai kau lupa diri

Sepertiga nyawamu kau buang
Kau habiskan demi barang dan uang
Atau demi karir dan jabatan yang kau banggakan
Nyanyian fajar tak lagi indah
Digantikan tembang serakah yang membuncah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun