Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Rezim Panik dan "Political Gimmick"

12 Desember 2018   13:40 Diperbarui: 13 Desember 2018   16:40 2118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya kira, peran media sangat bertanggungjawab dalam menghadirkan berbagai opini yang diungkap para pemimpin politik. Terbelahnya opini masyarakat sejauh ini, terdapat campur tangan media dibelakangnya sebagai sebuah kekuatan tak terlihat (hidden markets) yang memang sekadar mencari keuntungan keekonomian ditengah kuatnya arus polarisasi politik. 

Sangat disayangkan, jika politik sekadar kontes "perang mulut" antarpolitisi atau "adu argumen" antarkubu yang meminggirkan nilai-nilai substansi kepolitikan yang semestinya dapat "mendamaikan" beragam kepentingan dalam jalur-jalur kekuasaan.

Namun, itulah rumitnya jika suatu negara diisi oleh sedemikian banyak kekuatan politik, karena jangan-jangan kondisi ini semakin menyeret rezim dikuasai satu kelompok kecil namun memiliki "network power" yang kuat dan menguasai seluruh sumber daya kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun