Kedekatan saya dengan Pak Edi Rahman dimulai ketika kami sama-sama merenovasi Mushala Nurul Iman di komplek perumahan Mahkamah Agung (MA), Tangerang Selatan. Andil beliau cukup besar terhadap seluruh jalannya proses renovasi mushala, dari mulai perencanaan, estimasi biaya, hingga pembuatan proposal yang sedemikian sempurna.Â
Pria kelahiran Banjarmasin 53 tahun lalu ini, telah banyak menghabiskan waktunya berdiskusi soal menata pembangunan rumah ibadah secara baik. Tempat ibadah, tentu saja harus mendukung kenyamanan beribadah masyarakat, sehingga merenovasinya jadi prioritas utama bagi kami.
Ada hal lain yang begitu terkesan dari sosok yang irit bicara ini. Beberapa bulan yang lalu, kami pernah berbincang serius membahas beragam masalah dari mulai agama, sosial, dan bahkan politik. Sampai pada masalah umrah, dimana dirinya pernah gagal karena tertipu agen travel. Tak hanya itu, dirinya bahkan pernah gagal berhaji, karena uang tabungannya untuk mendaftar, diberikan untuk membantu saudaranya yang kekurangan. Tabungannya selama bertahun-tahun harus ia relakan demi membantu sanak saudaranya yang membutuhkan.
Keikhlasan yang saya rasakan dari diri Pak Edi, sepertinya pantas mendapatkan ganti yang lebih baik, salah satunya dengan mengikutsertakan Pak Edi dalam program umroh bareng Kado Allianz ini. Saya masih melihat banyak kesempatan bahkan harapan ketika program umroh bareng ini saya ketahui.Â
Tawaran dari pihak Kompasiana agar saya menulis sosok nyata yang pantas diganjar hadiah umroh, menjadi harapan besar bagi saya untuk Pak Edi. Cara dirinya dalam ketulusan menerima kegagalan umroh dan haji sebelumnya, mendorong saya ingin mengikutsertakan Pak Edi dalam program umroh bareng Kado Allianz dengan harapan, mampu mengobati kegagalan dirinya pergi ke Tanah Suci.
Edi Rahman banyak menginspirasi saya soal ketulusan hidup, kemandirian, sekaligus ketegasan. Tanpa harus banyak mengeluh ataupun menyesal, Pak Edi menularkan optimisme untuk terus melakukan kemanfaatan tanpa alasan pamrih. Itulah kenapa, Mushala Nurul Iman yang digagasnya, selesai dalam waktu yang cukup singkat. Tanpa harus sungkan, pekerjaan semisal marbot  dalam soal membersihkan, merawat, dan memperbaiki segala hal terkait sarana peribadatan, ia lakukan dengan tanpa basa-basi.
Ketulusan dan kepeduliannya yang cukup besar dalam membangun rumah ibadah, merawat, dan menjaganya, mendorong saya merekomendasikan dirinya ikut dalam program umroh bareng ini. Semoga melalui program umroh bareng Kado Umrah Allianz ini, seluruh harapan dan keinginan Pak Edi benar-benar terwujud. Wallahu a'lam. Â
Catatan ini juga ditayangkan di microsite Allianz https://kadoumroh.allianz.co.id/. Anda bisa ikut membagikan kisah inspiratif pada link ini dengan menggunakan hashtag #KadoUmrohAllianzKompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H