Koalisi raksasa yang dibangun PDI-P, Golkar dan Hanura cukup untuk memberikan harapan besar mengantarkan Dedi menjadi calon terkuat yang bisa saja mengalahkan kepopuleran Kang Emil. Kekuatan partai politik memang penting, walaupun yang paling menentukan tetap saja pilihan masyarakat yang dikumpulkan di bilik-bilik suara pada saat pemungutan suara berlangsung. Namun yang pasti, Jabar masih seksi menjadi wilayah perebutan kekuasaan politik para elit nasional sebagai sarana menggalang kekuatan politik terkait kontestasi nasional 2019 mendatang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!