Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Panggung Politik untuk "Jenderal Santri"

26 September 2017   10:58 Diperbarui: 26 September 2017   18:12 7743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tak bisa menutup mata soal berbagai fenomena yang kurang kondusif menghambat laju stabilitas ekonomi-politik yang tentu saja berdampak terhadap iklim kondusivitas berbangsa dan bernegara. Alasan-alasan inilah barangkali, yang memperkuat peran dan posisi militer agar kembali aktif menyelesaikan berbagai kondisi instabilitas dalam masyarakat. Diakui ataupun tidak, masyarakat secara tidak langsung telah memberikan panggung politik kepada militer melalui dukungan terhadap Jenderal Gatot Nurmantyo.

Lagi-lagi, Jenderal TNI kelahiran Tegal ini benar-benar cerdas dalam memanfaatkan situasi politik di tengah mengendurnya ekspektasi masyarakat terhadap pemerintahan yang berjalan. Setiap kritik yang dilontarkan kepadanya, semakin kokoh dirinya melakukan atraksi politik melalui panggung-panggung yang dibangunnya. 

Tak ada yang mampu mengendurkan semangat politiknya untuk merebut berbagai simpati masyarakat, karena Gatot sadar penuh, bahwa dirinya merasa terpanggil untuk menjadi bagian dalam menyelesaikan persoalan bangsa dan negara. Sudah menjadi "kredo" militer, bahwa setiap terendus adanya ancaman bagi nusa bangsanya, tak ada kata mundur bagi seorang prajurit, untuk menghalau setiap "gangguan" yang akan merusak citra bangsanya ini. Jenderal santri tak akan berhenti, terus membangun dan memperkokoh citra politiknya, tak peduli walaupun berbagai kritik berupaya menjegalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun