Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Seharusnya Bukan Sekedar Dwifungsi Tapi Multifungsi TNI

5 Oktober 2016   12:14 Diperbarui: 5 Oktober 2016   12:20 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini, musuh negara tidak hanya berwujud kolonialisme asing yang menginginkan peperangan secara terbuka sehingga tugas TNI mengangkat senjata dan kemudian menumpasnya. Justru musuh besar negara bisa berasal dari dalam negeri sendiri yang membuka “peperangan” melawan kedaulatan negara dengan cara-cara koruptif yang menggerogoti kekuasaan negara baik dengan cara terang-terangan atau tersembunyi.

Perang tidak mesti harus dipahami secara fisik, karena perang di abad digital ini lebih didominasi oleh perang dalam arti non-fisik, seperti kejahatan dunia maya (cyber war), penjajahan ideologi nasionalisme, penguasaan asing atas aset-aset penting negara secara terselubung dan segala macam upaya-upaya yang masuk dalam bentuk kolonialisasi gaya baru.

TNI justru dapat memiliki peran dan arti penting dalam wilayah kekuasaan sipil, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Misalnya saja, TNI bisa terlibat dan bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan sebagai tenaga pengajar di pelosok-pelosok sekaligus bisa terlibat dalam pembangunan fisik sekolah-sekolah di luar daerah yang terlantar. Dengan Kementrian Pertanian, TNI bisa dilibatkan untuk membuka lahan-lahan mati yang difungsikan menjadi lahan hidup yang dapat dimanfaatkan menjadi aset pertanian.

Bahkan dengan Kementrian PU, TNI bisa difungsikan untuk bekerjasama dalam pembangunan infrastruktur daerah, seperti jalan, jembatan, perumahan dan sebagainya. Saya kira, perlu dikembalikan mindset warga sipil yang lebih terarah terhadap peran dan fungsi TNI yang sesungguhnya, sehingga tidak ada korelasi traumatik yang mengakibatkan warga sipil justru menilai peran dan tugas TNI secara tidak seimbang. Mindset sipil mengenai TNI sebagai bagian dari rakyat sebagaimana pesan Jenderal Sudirman saya kira perlu dikembalikan sebagai sebuah tatanan baru, TNI manunggal dengan rakyat.

Pada akhirnya, sebelum mengakhiri tulisan ini saya mengucapkan Selamat Hari Jadi TNI, semoga TNI tetap menunggal dengan rakyat sebagaimana slogan yang selalu didengung-dengungkan: “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat dan Profesional”. Sudah seharusnya TNI tidak dipahami untuk menjauh dan keluar dari dwifungsi-nya, tetapi TNI bersama rakyat justru memiliki peran multifungsi, sebagai pelindung negara sekaligus menciptakan kedaulatan negara lebih kuat, karena sesungguhnya yang berjuang membela kedaulatan negara pada akhirnya adalah TNI dan Rakyat. Selamat Hari TNI!

Wallahu'alam bisshawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun