Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok dan “Kursi Panas” Menuju DKI 1

15 April 2016   11:44 Diperbarui: 15 April 2016   12:56 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata, jalan panjang yang dilalui menuju “kursi panas” di DKI 1 harus dibayar dengan harga yang mahal, bukan hanya oleh para kontestannya saja, tetapi masyarakat Jakarta secara umum sangat merasakan dampaknya. Kebijakan-kebijakan yang diputuskan dalam mengelola DKI Jakarta oleh Ahok nampaknya banyak menimbulkan masalah sosial yang belum tentu teratasi solusinya dengan baik. Seharusnya, kebijakan meskipun tidak harus merupakan cerminan dari konsensus antar beragam kepentingan, tetapi paling tidak meminimalisir masalah-masalah sosial di masyarakat yang lebih besar. Dalam terminologi ushul fiqh disebut dengan “dar’ul mafaasid muqaddamun ‘ala jalbil masholih” atau berarti mengambil kebijakan yang tidak berdampak terhadap masalah-masalah sosial baru harus lebih didahulukan dibanding kebijakan yang hanya diambil untuk kemanfaatan bagi kalangan atau kelompok tertentu. Dalam hal ini, Ahok nampaknya lebih memihak kepada kelompok menengah-keatas di Jakarta, tetapi mengenyampingkan kaum-kaum marjinal yang justru seharusnya dapat dipelihara dan dibina.

Wallahu a’lam bisshawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun