Mohon tunggu...
Syahira Ramadhini
Syahira Ramadhini Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Nama saya Syahira Ramadhini saya seorang mahassiswa diUniversitas Pendidikan Indonesia dengan program study Pendidikan Guru Sekolah Dasar .Hoby saya berenang, dan menonton film kartun selain itu saya senang mengikuti kegiatan kepalang merahan atau sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bikin Gak Mau Pulang, Malioboro Menjadi Tempat Surga Perbelanjaan

16 November 2023   21:30 Diperbarui: 17 November 2023   06:57 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia kampus Daerah Purwakarta dengan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar melaksanakan stadywisata  ke kota yang sangat dikenal dan terkenal akan kekayaan kuliner, budaya, batik, sejarah dan tentunya masih banyak  lagi. Yakni ke Daerah Istimewa Yogyakarta dengan trasnportasi bis yang dinaikinya, dan di dampingi oleh beberapa dosen perempuan dan laki-laki. Sekitar jam 18.30 diharuskan semua mahasiswa untuk sudah berkumpul ditaman Hexa yang terdapat di kampus UPI Purwakarta dengan keadaan diri dan barang-barang yang sudah siap untuk menunggu kedatangan bis-nya. Kita berangkat dari Purwakarta tanggal 08 November 2023 dan pulang kembali ke Purwakarta ditanggal 11 November 2023. Disana hanya 3 hari 2 malem dan menginap di hotel hanya semalam, nama hotel yang tempati untuk bermalam adalah hotel Best City disana pelayanan serta fasilitasnya sangat baik.

Perjalanan awal ialah  ke Universitas Negeri Yogyakarta disana menghadiri acara seminar yang dibawakan oleh ibu bapak dosen dari kedua Universitas UPI dan UNY. Selanjutnya ketempat kedua yakni menuju pantai yang tak kalah menarik dan terkenalnya yaitu pantai parangteritis disana terdapat jajanan dari olahan laut. Selepas setelah kepantai kita menuju hotel untuk menginap dan istirahat dan malamnya kita ke tempat yang wajib dikunjungin ketika ke Jogja yaitu Malioboro dimana semua oleh-oleh khas Jogja ada disana semua.

Malioboro adalah tempat perbelanjaan dan malioboro adalah harta sertinggi serta asetnya Yogyakarta, karena 99 persen wisatawan yang berkunjung ke Yogjakarta akan mampir ke malioboro untuk membeli oleh-oleh atau bahkan sekedar makan dan jalan-jalan menikmati suasana malam di Jogja. Malioboro diambil dari nama pejuang kemerdekaan indonesia, yakni jendral Ahmad Yani yang dijuluki "malioboro" karena ketegasannya. Daerah ini terkenal dengan pasar malamnya yang ramai dan banyaknya keberadaan warung-warung, toko, dan kerajianan tangan dari penduduk lokal yang sangat kreatif dan menarik. Awal mulanya malioboro adalah jalan utama yang menghubungkan Keraton Yogyakarta dengan wilayah selatan sampai ke kawasan kota tua. Pada abad ke-19 pemerintahan Hindia Belanda membangun Malioboro sebagai pusat perekonomian. Kemudian nama malioboro mulai populer pada era kolonial (1790-1945). Ketika pemerintah Belanda membangun sebuah benteng bernama Benteng Vredeburg tahun 1790 yang terletak diujung selatan malioboro. Malioboro dari tahun ke tahun semakin berkembang pesat mulai dari menataan dan memanfataannya untuk warga lokal dan wisatawan, awalnya pedagang yang ada dimalioboro berjualan di bahu jalan atau trotoar tetapi pada tahun 2022 semua pedagang kaki lima yang disana dipindahkan ke teras malioboro yang ada 1 & 2 agar lebih tertata rapih dan tidak menutupi bahu jalan serta  trotoar.

  

Dokpri

 

Malioboro menjadi tempat peluang mata pencarian warga lokal  disana yang memiliki kreativitas kerajinan tangan dan bahan pakaian mulai dari  baju, celana, tas dan masih banyak lagi disana  juga banyak aneka makanan oleh-oleh khas Jogja seperti Bakpia, lanting, brem dan lain-lain. Selain komplit akan aneka buah tangan disana harga yang ditawarkan juga sangat menggiurkan karena harganya yang tidak terlalu tinggi akan tetapi kita sudah mendapatkan barang yang patut di perjual belikan dengan barang yang berkualitas. Selain itu kita juga bisa menunjukan rasa cinta kita terhadap produk lokal karna membeli hasil kerajinan warga lokal kita sendiri. Dijamin jika ibu-ibu yang kesana passti kan kalap dan tergiur dengan harga yang ditawarkan oleh pedagang disana. Malioboro ini jarang sekali sepi, sek

, sekalipun lagi hujan pasti akan selalu rame karena tidak segan-segan pra wisatawan untuk kesana membeli sesuatu yang ada didalam pasar malioboro.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun