Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bank Digital dan Perilaku Konsumen

2 Februari 2025   05:34 Diperbarui: 2 Februari 2025   06:04 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menabung. (Sumber: Freepik.com)

Perkembangan perbankan digital di Indonesia terus mengalami percepatan, didorong oleh adopsi teknologi yang semakin luas dan perubahan perilaku konsumen. Dalam beberapa tahun terakhir, bank digital telah berkembang dari sekadar alternatif bagi perbankan konvensional menjadi kebutuhan utama bagi banyak masyarakat. Berdasarkan survei terbaru dari Populix terhadap 250 responden, terdapat beberapa faktor utama yang mendorong masyarakat untuk menggunakan layanan bank digital. Dua di antaranya yang paling menonjol adalah keamanan transaksi dan kemudahan akses kapan saja dan di mana saja.

Keamanan: Faktor Utama yang Tak Bisa Ditawar

Dari survei Populix, 31% responden menyatakan bahwa keamanan data dan transaksi adalah faktor terpenting dalam memilih bank digital. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan risiko keamanan siber dan pentingnya perlindungan terhadap data pribadi serta dana mereka.

Grafik pendorong penggunaan bank digital. (Sumber data: Populix. Data diolah. Dokumen pribadi)
Grafik pendorong penggunaan bank digital. (Sumber data: Populix. Data diolah. Dokumen pribadi)

Menariknya, data ini bervariasi berdasarkan demografi:

  • Perempuan lebih menekankan keamanan transaksi (34%) dibandingkan laki-laki (26%).
  • Gen Z lebih peduli pada keamanan (33%) dibandingkan Gen Y (28%).
  • Wilayah di luar Jabodetabek lebih mengutamakan keamanan (52%) dibandingkan wilayah lain.
  • Kelompok SES atas lebih peduli pada keamanan (33%) dibandingkan SES menengah (29%) dan bawah (29%).

Dari angka-angka tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelompok yang lebih melek digital dan memiliki literasi keuangan lebih tinggi (seperti SES atas dan Gen Z) lebih memperhatikan aspek keamanan. Ini mengindikasikan bahwa perbankan digital perlu meningkatkan proteksi siber, seperti otentikasi dua faktor (2FA), enkripsi data, serta transparansi dalam kebijakan keamanan untuk memenangkan kepercayaan pengguna.

Kemudahan Akses dan Integrasi E-Wallet sebagai Pendorong Adopsi

Selain keamanan, kemudahan akses kapan pun dan di mana pun juga menjadi daya tarik utama. Sebanyak 12% responden menyebutkan aksesibilitas sebagai alasan utama menggunakan bank digital. Hal ini diperkuat dengan data lain dari survei yang menunjukkan bahwa 64% responden menyukai integrasi dengan e-wallet dan layanan pembayaran lain.

Grafik kebutuhan dan manfaat yang dicari dalam bank digital. (Sumber data: Populix. Data diolah. Dokumen pribadi)
Grafik kebutuhan dan manfaat yang dicari dalam bank digital. (Sumber data: Populix. Data diolah. Dokumen pribadi)

Adopsi layanan keuangan digital semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan dompet digital seperti OVO, GoPay, DANA, dan ShopeePay. Banyak masyarakat lebih memilih layanan yang memungkinkan mereka untuk dengan mudah menghubungkan rekening digital mereka dengan aplikasi pembayaran sehari-hari. Hal ini terlihat dari data berikut:

  • 70% pengguna di Jabodetabek menyukai fitur integrasi dengan e-wallet.
  • Gen Z lebih banyak menggunakan integrasi e-wallet (66%) dibandingkan Gen Y (60%).
  • SES menengah paling banyak memanfaatkan fitur ini (68%) dibanding SES atas (61%) dan bawah (60%).

Fenomena ini mengindikasikan bahwa bank digital yang ingin bertahan dan berkembang harus menawarkan integrasi yang lebih seamless dengan dompet digital serta layanan pembayaran lainnya. Tidak hanya untuk transaksi harian, tetapi juga untuk pembayaran tagihan, investasi, dan layanan keuangan lainnya.

Promosi dan Program Loyalitas: Menarik Tapi Bukan Faktor Utama

Menariknya, meskipun banyak bank digital gencar menawarkan promosi, survei Populix menunjukkan bahwa hanya 10% responden yang benar-benar mengutamakan promosi dan penawaran khusus sebagai alasan utama memilih layanan bank digital. Bahkan, jika dibandingkan dengan faktor keamanan dan kemudahan akses, promosi memiliki daya tarik yang jauh lebih kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun