Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Investasi AI, Jalan Menuju Kemandirian Teknologi Nasional

1 Februari 2025   17:04 Diperbarui: 1 Februari 2025   17:04 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi superkomputer. (Sumber: Freepik.com)

Dr. Ing. Ridho Rahmadi, M.Sc adalah seorang politikus dan ilmuwan komputer Indonesia yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Ummat sejak 2021. Ia meraih gelar doktor dalam Data Science & Machine Learning dari Radboud University, Belanda, dan memiliki latar belakang pendidikan di bidang kecerdasan buatan (AI). Sebelum berkiprah di politik, ia aktif sebagai dosen dan mendirikan Center of Data Science di UII. Ridho juga memiliki perhatian besar terhadap perkembangan AI dan kedaulatan digital Indonesia.

Tulisan ini merupakan tanggapan terhadap pendapat Ridho yang disampaikan dalam sebuah video di TikTok. Video tersebut membahas potensi investasi Indonesia dalam teknologi AI dan bagaimana dana yang saat ini hilang akibat korupsi dapat digunakan untuk membangun super komputer yang sangat canggih.

Ridho menyampaikan pendapat yang sangat menarik dan realistis mengenai potensi investasi Indonesia dalam teknologi AI. Jika kita melihat dari sudut pandang ekonomi, geopolitik, dan bahkan moralitas, gagasan beliau benar-benar masuk akal dan layak untuk didukung.

AI: Sebuah Peluang Emas bagi Indonesia

Saat ini, dunia sedang bergerak menuju era di mana AI menjadi salah satu penentu dominasi ekonomi dan teknologi. Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa sudah berinvestasi besar dalam AI, menyadari bahwa teknologi ini bukan hanya sekadar alat bantu, melainkan mesin utama yang akan mendorong pertumbuhan industri, penelitian, dan bahkan strategi geopolitik mereka.

Melalui pemaparan Ridho, kita bisa melihat bahwa dengan dana hampir Rp600 triliun---jika dana korupsi bisa dikembalikan---Indonesia bisa memiliki super komputer yang kekuatannya 600 kali lipat dari yang dimiliki Deepseek, 158 kali lebih kuat dari yang dimiliki Meta, dan 101 kali lebih kuat dari super komputer yang digunakan untuk melatih ChatGPT. Bahkan, Deepseek yang menggunakan 2048 chip H800 dari NVIDIA, menunjukkan bagaimana investasi besar dalam infrastruktur AI bisa memberikan daya saing luar biasa di tingkat global. Ini bukan angka kecil! Dengan kekuatan komputasi seperti ini, Indonesia bisa menjadi pemain besar di ranah AI global.

Biaya vs Manfaat: Rp600 Triliun Itu Mahal?

Sebagian orang mungkin akan langsung mengernyitkan dahi ketika mendengar angka Rp600 triliun untuk AI. "Mahal sekali!" kata mereka. Tapi jika kita melihat lebih dalam, angka tersebut sebenarnya sangat kecil dibandingkan dengan anggaran belanja negara sebesar Rp2700 triliun atau bahkan dana yang lenyap akibat kasus-kasus korupsi besar seperti PT Timah (Rp300 triliun), BLBI (Rp138 triliun), Asabri (Rp23 triliun), dan lainnya.

Sederhananya, kita sudah sering melihat uang triliunan rupiah yang "hilang begitu saja" karena kasus-kasus korupsi. Jadi, kenapa kita tidak bisa mengalokasikan dana yang sama untuk sesuatu yang benar-benar akan memberikan manfaat besar bagi negara?

Bayangkan jika Rp600 triliun ini benar-benar digunakan untuk AI, maka kita tidak hanya bisa menciptakan model AI yang bisa bersaing dengan OpenAI atau Google DeepMind, tetapi juga bisa menggunakannya untuk berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, industri, hingga pertahanan. Dengan AI yang canggih, kita bisa membangun sistem yang lebih efisien untuk mengelola administrasi pemerintahan, mendeteksi korupsi sejak dini, atau bahkan memprediksi kebutuhan pangan dan energi di masa depan.

Setuju 100% dengan Ridho Rahmadi!

Dari semua yang telah disampaikan, tidak ada alasan untuk tidak setuju dengan pendapat Ridho Rahmadi. Jika kita serius ingin menjadi bangsa yang mandiri secara teknologi dan memiliki daya saing global, maka investasi dalam AI adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi.

Mari kita renungkan dan bertindak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun