Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bank Digital sebagai Solusi Keuangan untuk Generasi Muda

1 Februari 2025   14:19 Diperbarui: 1 Februari 2025   14:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bank digital. (Sumber: Freepik.com)

Dalam lanskap ekonomi yang terus berkembang, pemahaman mengenai tujuan keuangan individu menjadi krusial, terutama bagi generasi muda yang kini mendominasi populasi produktif. Data survei terbaru dari Populix terhadap 250 responden menunjukkan bahwa stabilitas keuangan, investasi, dan pengelolaan pengeluaran menjadi prioritas utama, dengan perbedaan signifikan antara kelompok usia dan kategori sosial-ekonomi. Artikel ini akan menganalisis tren tersebut dan bagaimana bank digital dapat berperan dalam mendukung aspirasi keuangan masyarakat.

Stabilitas Keuangan sebagai Prioritas Utama

Survei Populix mengungkap bahwa 32% responden menganggap memiliki penghasilan yang layak sebagai tujuan keuangan utama mereka. Ini menjadi indikasi bahwa stabilitas ekonomi masih menjadi faktor dominan dalam perencanaan keuangan individu.

Selain itu, 14% responden menekankan pentingnya hidup dengan baik, sedangkan 14% lainnya menjadikan dana darurat sebagai prioritas. Fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya memiliki jaring pengaman finansial untuk menghadapi situasi tak terduga.

Grafik skala prioritas. (Sumber data: Populix. Data diolah. Dokumen pribadi)
Grafik skala prioritas. (Sumber data: Populix. Data diolah. Dokumen pribadi)

Dari sisi generasi, Gen Z lebih cenderung fokus pada pengembangan diri (33%), sementara Gen Y lebih mengutamakan teknologi dan inovasi (11%). Ini menunjukkan bahwa meskipun stabilitas tetap penting, pendekatan terhadap pencapaian finansial berbeda antara generasi.

Investasi Menjadi Tren yang Kuat di Kalangan Gen Y

Salah satu temuan paling menarik dalam survei ini adalah meningkatnya kesadaran akan investasi, terutama di kalangan Gen Y. Sebanyak 15% responden dari Gen Y menjadikan memiliki investasi sebagai prioritas keuangan mereka, dibandingkan hanya 7% dari Gen Z.

Grafik perbedaan generasi. (Sumber data: Populix. Data diolah. Dokumen pribadi)
Grafik perbedaan generasi. (Sumber data: Populix. Data diolah. Dokumen pribadi)

Tren ini menunjukkan bahwa Gen Y lebih sadar terhadap pertumbuhan aset jangka panjang dibandingkan Gen Z, yang lebih fokus pada pengembangan diri. Ini membuka peluang bagi bank digital untuk memperkenalkan produk investasi yang lebih menarik bagi kedua generasi ini.

Perencanaan Keuangan: Tabungan dan Kontrol Pengeluaran

Survei ini juga mengungkap bahwa mayoritas individu memiliki strategi keuangan yang cukup disiplin. Sebanyak 72% responden rutin menabung dari pendapatan mereka, dan 70% mengontrol pengeluaran berdasarkan prioritas. Ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai mengadopsi pola pikir keuangan yang lebih terstruktur.

Grafik kebiasaan perencanaan keuangan. (Sumber data: Populix. Data diolah. Dokumen pribadi)
Grafik kebiasaan perencanaan keuangan. (Sumber data: Populix. Data diolah. Dokumen pribadi)

Dalam konteks gaya hidup, 66% responden memilih gaya hidup hemat atau frugal living, yang lebih dominan di kalangan Gen Z (74%), dibandingkan dengan Gen Y (54%). Sementara itu, perempuan lebih cenderung memanfaatkan promosi dan diskon (69% dibandingkan dengan laki-laki 52%).

Tantangan dan Peluang bagi Bank Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun