Pariwisata halal (halal tourism) telah berkembang pesat sebagai sektor penting dalam industri halal global, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan permintaan terhadap layanan ramah Muslim (Suseno et al., 2023). Namun, meskipun industri halal dan keuangan Islam berkembang secara paralel, sinergi antara keduanya masih kurang dimanfaatkan (Martin et al., 2020). Opini ini berpendapat bahwa integrasi lebih erat antara halal tourism dan keuangan Islam dapat menjadi strategi efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan daya saing industri halal, dan menciptakan ekosistem bisnis yang lebih beretika.
Integrasi Keuangan Islam dan Halal Tourism
Studi oleh Martin et al. (2020) menyoroti bahwa keuangan Islam dapat memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan halal tourism melalui mekanisme pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Sayangnya, hanya sebagian kecil pelaku industri halal yang menggunakan layanan keuangan Islam. Ini menunjukkan adanya kesenjangan besar dalam pemanfaatan sumber daya keuangan syariah untuk mendorong pertumbuhan industri halal tourism.
Sementara itu, Suseno et al. (2023) menemukan bahwa rantai pasokan halal memiliki dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan industri halal tourism dan ekonomi secara keseluruhan. Jika ditopang oleh sistem keuangan Islam yang kuat, ekosistem halal tourism dapat menjadi lebih terintegrasi, dari penyediaan modal bagi UMKM pariwisata hingga pengembangan infrastruktur yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Etika Bisnis Islam dalam Halal Tourism
Dari perspektif etika bisnis Islam, Itang dan Peristiwo (2023) menekankan bahwa bisnis yang berlandaskan prinsip syariah tidak hanya bertujuan mencari keuntungan, tetapi juga menjaga keseimbangan dan keberlanjutan sosial. Dalam konteks halal tourism, implementasi etika bisnis Islam dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan Muslim terhadap layanan yang diberikan. Hal ini termasuk jaminan halal yang transparan, pelayanan yang menghormati nilai-nilai Islam, serta keterlibatan komunitas lokal dalam ekosistem halal tourism.
Penerapan etika bisnis Islam dalam industri halal tourism juga dapat berfungsi sebagai pembeda dari industri pariwisata konvensional. Dengan meningkatnya kesadaran global terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan dan beretika, industri halal tourism yang berlandaskan keuangan Islam memiliki potensi besar untuk menarik segmen pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan non-Muslim yang menghargai prinsip keberlanjutan dan keadilan sosial.
Dampak Ekonomi Halal Tourism
Studi oleh Ainin et al. (2020) menunjukkan bahwa halal tourism memiliki daya tarik global dan tidak hanya terbatas pada negara-negara Muslim. Melalui analisis sentimen media sosial, penelitian ini mengungkap bahwa halal tourism menjadi semakin populer di negara-negara non-Muslim seperti Jepang, Korea Selatan, dan Spanyol. Hal ini mengindikasikan peluang besar bagi industri halal tourism untuk berkembang secara global.
Jika dikombinasikan dengan dukungan keuangan Islam yang lebih kuat, negara-negara dengan potensi halal tourism dapat memanfaatkan dana syariah untuk membangun infrastruktur yang lebih ramah Muslim, seperti hotel dengan fasilitas halal, restoran bersertifikasi halal, serta layanan transportasi yang sesuai dengan syariah. Dengan demikian, integrasi keuangan Islam dan halal tourism dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
***
Dalam upaya memajukan halal tourism sebagai motor pertumbuhan ekonomi, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan sinergi dengan keuangan Islam. Pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan Islam harus bekerja sama dalam menyediakan skema pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah guna mendukung pengembangan industri ini. Selain itu, penerapan etika bisnis Islam dalam halal tourism harus diperkuat agar industri ini tidak hanya berdaya saing tinggi tetapi juga memberikan manfaat sosial yang lebih luas.
Dengan adanya dukungan yang lebih besar dari sistem keuangan Islam, industri halal tourism memiliki peluang untuk menjadi sektor unggulan dalam perekonomian global, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
Daftar Referensi
Ainin, S., Feizollah, A., Anuar, N. B., & Abdullah, N. A. (2020). Sentiment analyses of multilingual tweets on halal tourism. Tourism Management Perspectives, 34, 100658. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2020.100658