Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Telah Terbit Surat Edaran Bersama tentang Pembelajaran Selama Ramadan 2025

21 Januari 2025   21:39 Diperbarui: 21 Januari 2025   21:42 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot halaman pertama Surat Edaran Bersama (SEB) tentang Pembelajaran selama Ramadan 2025. (Dok. pribadi)

Integrasi Teknologi Digital. Pemerintah dapat mendorong penggunaan platform pembelajaran daring yang dirancang khusus untuk bulan Ramadan. Materi pembelajaran dapat mencakup nilai-nilai keagamaan, moral, dan akademik, sehingga siswa tetap dapat belajar secara fleksibel tanpa tekanan rutinitas sekolah yang berat.

  • Panduan Khusus untuk Siswa Non-Muslim. Merancang program kegiatan alternatif yang menarik dan setara bagi siswa non-Muslim, seperti diskusi lintas agama atau proyek sosial, dapat memperkuat inklusivitas kebijakan ini.

  • Sistem Pemantauan Belajar Mandiri. Menerapkan sistem berbasis teknologi untuk memantau aktivitas belajar mandiri siswa akan membantu menjaga kedisiplinan mereka selama Ramadan. Orang tua juga dapat diberi akses ke sistem ini untuk ikut memantau kemajuan anak.

  • Evaluasi dan Penyesuaian Berbasis Data. Pemerintah dapat melakukan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan kebijakan ini dengan melibatkan sekolah, siswa, dan orang tua. Hasil evaluasi ini dapat digunakan untuk menyempurnakan kebijakan di tahun-tahun mendatang.

  • ***

    Surat Edaran Bersama tentang pembelajaran selama Ramadan merupakan langkah positif dalam menjembatani kebutuhan pendidikan dan spiritualitas siswa. Meskipun sudah mencerminkan sebagian besar jalan tengah yang diusulkan dalam opini Kompasiana, kebijakan ini masih memerlukan penyempurnaan untuk menjawab tantangan-tantangan yang ada. Dengan integrasi teknologi digital, perhatian lebih terhadap siswa non-Muslim, serta penguatan mekanisme pemantauan belajar, SEB ini dapat menjadi kebijakan yang lebih inklusif dan adaptif, sesuai dengan semangat keberagaman dan pendidikan holistik di Indonesia.

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun