Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejak Masa Kecil, Jejak Cinta

18 Januari 2025   23:19 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:19 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah di tepi pantai. (Dibuat dengan  Bing AI Image Creator)

Di sebuah rumah kayu khas Makassar di tepi Pantai Losari, Dalle dan Salma sedang menikmati sore. Pasangan muda ini baru menikah setahun lalu, setelah sebuah kisah cinta yang penuh liku membawa mereka bersatu. Salma, seorang gadis Bugis asli dari Maros, dan Dalle, pemuda Ujung Pandang yang bekerja sebagai pemandu wisata, sering merasa bahwa hubungan mereka dipenuhi takdir. Namun, hari itu, takdir menunjukkan wajahnya yang lebih ajaib.

Salma sedang memilah album-album foto lama milik almarhum ibunya. Di sela tumpukan foto, ia menemukan gambar masa kecilnya, duduk di depan Patung Sultan Hasanuddin di Ujung Pandang. Ia tersenyum mengenang perjalanan kecilnya bersama sang ibu saat itu.

Dalle yang sedang menyeruput kopi, mendekati Salma untuk melihat foto-foto tersebut. Matanya tiba-tiba membelalak ketika melihat salah satu gambar. "Eh, tunggu dulu! Ini siapa?" tanya Dalle sambil menunjuk seorang anak lelaki di sudut foto. Anak itu berdiri di kejauhan, tampak berpose dengan latar belakang patung yang sama.

Salma menatap foto itu lekat-lekat. "Mana? Oh, iya, ada anak kecil berdiri di situ. Kenapa memang?"

"Itu saya!" jawab Dalle dengan nada yakin.

Salma terdiam sejenak, lalu tertawa. "Ah, kamu bercanda, kan?"

"Tunggu dulu." Dalle segera beranjak ke kamar, mengambil sebuah kotak kayu kecil berisi barang-barang kenangan masa kecilnya. Ia mengeluarkan sebuah foto lama yang warnanya sudah pudar. Di foto itu, ia berdiri di depan patung yang sama, mengenakan baju kaos biru dan celana pendek cokelat.

"Lihat, ini baju saya, ini pose saya. Saya ada di tempat yang sama di waktu itu," ujar Dalle sambil menunjukkan fotonya.

Salma tak percaya. Ia membandingkan foto mereka. Tanggal di belakang foto miliknya menunjukkan tahun 1999. Tahun yang sama dengan foto Dalle.

"Bagaimana mungkin?" bisik Salma, matanya berkaca-kaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun