Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tahun 2025, Tahun Kreativitas, AI dan Revolusi Media Sosial

11 Desember 2024   09:25 Diperbarui: 11 Desember 2024   09:33 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kreatiitas, AI dan revolusi media sosial. (Sumber: Freepik/rawpixel.com)

4. Mikro-Virality: Ketika Kecil Itu Lebih Baik

Dalam era di mana semua orang berlomba-lomba untuk menjadi viral, tren "micro-virality" menawarkan alternatif yang lebih strategis. Alih-alih mencoba menjangkau seluruh dunia, organisasi akan mulai fokus pada audiens spesifik. Pendekatan ini lebih efisien dan relevan, karena menciptakan keterlibatan yang lebih mendalam dengan komunitas tertentu.

Namun, tantangannya adalah bagaimana memastikan bahwa upaya mikro-virality tidak terjebak dalam lingkaran sempit yang membatasi pertumbuhan merek. Untuk itu, organisasi perlu menjaga keseimbangan antara menjangkau audiens spesifik dan tetap membuka peluang untuk audiens yang lebih luas.

5. Peran Media Sosial dalam Membentuk Budaya

Media sosial tidak hanya alat pemasaran, tetapi juga kekuatan budaya. Generasi muda, khususnya Gen Z, menggunakan media sosial sebagai tempat mencari koneksi dan komunitas. Di sisi lain, merek yang mampu memahami dan berkontribusi pada tren budaya ini akan mendapatkan tempat istimewa di hati audiens mereka.

Namun, peran ini juga membawa tanggung jawab besar. Merek harus menyadari bahwa keterlibatan mereka dalam tren budaya bukan sekadar strategi pemasaran, tetapi juga tindakan yang memiliki dampak sosial. Oleh karena itu, organisasi perlu bersikap otentik dan etis dalam interaksi mereka.

***

Tahun 2025 akan menjadi era di mana kreativitas, teknologi, dan data berkolaborasi untuk mendefinisikan ulang media sosial. Organisasi yang mampu memanfaatkan kreativitas secara strategis, menggunakan AI sebagai alat pendukung, dan mendengarkan audiens mereka melalui social listening akan unggul dalam kompetisi ini. Namun, di tengah semua kemajuan ini, sentuhan manusia tetap menjadi elemen yang tak tergantikan. Karena pada akhirnya, media sosial bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang hubungan manusia.

Semoga kita semua dapat menyambut tahun 2025 dengan semangat inovasi dan empati yang tinggi. Dunia media sosial sedang berubah, dan inilah saatnya untuk berubah bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun