Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemimpin Itu Dilahirkan atau Diciptakan?

14 November 2024   10:35 Diperbarui: 14 November 2024   10:57 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemimpin dilahirkan atau diciptakan. (Freepik/rawpixel.com)

Dalam diskursus filsafat politik, konsep kepemimpinan selalu menjadi topik yang menarik perhatian. Apakah seorang pemimpin itu dilahirkan dengan bakat khusus, atau justru terbentuk melalui berbagai proses sosial dan pengalaman? 

Beberapa pandangan terkait kepemimpinan menyebutkan bahwa: 

(1) pemimpin adalah sosok yang secara alami memiliki kapasitas memimpin sejak lahir, 

(2) kepemimpinan sangat erat kaitannya dengan kepribadian atau karakter yang kuat, 

(3) keberhasilan seorang pemimpin bergantung pada perilakunya dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan, dan 

(4) peimpin yang kaku terhadap prinsip umum dan tidak fleksibel dalam menghadapi situasi dapat gagal dalam mengelola organisasi atau institusi. 

Keempat pandangan ini memberikan kerangka berpikir bahwa kepemimpinan adalah proses yang rumit, tidak hanya sekadar bakat atau karakter bawaan, tetapi juga keterampilan beradaptasi, perilaku yang tepat, dan sensitivitas terhadap kondisi sosial yang dinamis.

Kepemimpinan sebagai Bakat Alamiah

Pandangan pertama menekankan bahwa pemimpin adalah sosok yang "dilahirkan" dengan kapasitas alami untuk memimpin. Perspektif ini sejalan dengan "teori orang besar" (great man theory), yang menyatakan bahwa sejarah manusia dibentuk oleh individu-individu luar biasa yang membawa perubahan besar melalui kekuatan alamiah mereka. 

Filsuf Thomas Carlyle misalnya, berpendapat bahwa sosok pemimpin besar sudah memiliki kualitas-kualitas unggul yang menjadikannya layak untuk memimpin, dan bukan sebaliknya.

Namun, pandangan ini sering dikritik karena seakan mengabaikan peran masyarakat dan lingkungan dalam membentuk seorang pemimpin. Jika pemimpin sepenuhnya ditentukan oleh bakat bawaan, ini seolah menghilangkan tanggung jawab kolektif dalam mendukung dan mengembangkan sosok pemimpin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun