Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ilmu atau Gelar?

12 November 2024   17:54 Diperbarui: 12 November 2024   18:07 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ilmu atau gelar. (Freepik/pikisuperstar)

Bagaimana jika gelar yang kita kejar mati-matian ternyata tak lebih dari sekadar simbol kosong tanpa penguasaan ilmu di baliknya?  

Di masyarakat kita, gelar masih dianggap sebagai lambang kesuksesan akademis, tiket menuju peluang karier, dan bahkan seringkali sebagai simbol prestise. 

Namun, benarkah gelar adalah segalanya? 

Aku semakin yakin bahwa gelar, tanpa dibarengi dengan penguasaan ilmu, tidak punya arti banyak.

Di dunia nyata, yang benar-benar diperhitungkan adalah seberapa dalam kita memahami apa yang kita pelajari, bukan sekadar memiliki pengakuan formal. 

Gelar, bagaimanapun, bisa "dibeli" atau didapatkan melalui cara-cara yang kadang kurang etis. 

Tapi ilmu?

Ilmu adalah sesuatu yang harus dikuasai, yang melekat dalam diri kita, yang tidak bisa sekadar disematkan melalui selembar kertas.

Aku menyadari bahwa orang yang benar-benar berilmu akan tetap memiliki nilainya sendiri, meski mungkin tak berembel-embel gelar. 

Ilmu adalah kekuatan yang akan menuntun kita saat mengambil keputusan, menghadapi tantangan, dan memberikan manfaat nyata kepada orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun