Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Setop Sharenting Sekarang Juga!

20 Oktober 2024   15:51 Diperbarui: 24 Oktober 2024   08:53 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stop sharenting. (Freepik/master1305)

Bahkan orang tua paling baik niatnya pun bisa terjebak. Berbagi di media sosial sering kali dilakukan demi mendokumentasikan momen indah atau untuk mendapat dukungan sosial. 

Namun, apakah ini adil bagi anak? 

Ketika kita membagikan setiap momen tanpa persetujuan mereka, kita mengambil hak anak untuk mengontrol citra diri mereka sendiri di masa depan.

Ironisnya, kita sering lupa bahwa anak-anak kita akan tumbuh dewasa dan mungkin menuntut jawaban atas pilihan yang kita buat hari ini.

Jadi, mungkin benar kata pepatah digital yang berkembang akhir-akhir ini: "Sharenting sudah saatnya berakhir." 

Ini bukan hanya soal melindungi anak-anak kita dari bahaya langsung, tetapi juga soal menghormati privasi dan hak mereka untuk memilih apa yang akan dipublikasikan tentang diri mereka. 

Bagaimana jika, di masa mendatang, anak-anak kita merasa tidak pernah diberikan kesempatan untuk menentukan bagaimana mereka ingin dikenang di dunia digital? 

Ini adalah pertanyaan yang kita, sebagai orang tua dan masyarakat, harus mulai renungkan.

***

Berhenti dari kebiasaan sharenting bukan hanya tentang melindungi anak dari risiko seperti pencurian identitas atau pelecehan daring. 

Ini juga menyangkut bagaimana kita, sebagai orang dewasa, belajar mengelola kebiasaan baru di era digital. Media sosial telah menciptakan budaya di mana validasi dan kebanggaan seringkali diukur dari jumlah "likes" dan komentar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun