Lebih jauh lagi, pemahaman ini bisa membantu dalam pendidikan sipil dan literasi media, khususnya dalam mengajar orang-orang muda tentang cara mengevaluasi informasi dan memahami bias mereka sendiri.Â
Ini bisa menjadi kunci dalam mengurangi ketidakpercayaan dan konflik yang sering kali mengakar dari salah paham.
***
Pemahaman tentang bagaimana struktur otak mungkin memengaruhi orientasi politik menawarkan peluang dan tantangan.Â
Di satu sisi, kita memiliki kesempatan untuk merancang pendekatan yang lebih empatik dan inklusif dalam politik dan komunikasi.Â
Di sisi lain, kita harus berhati-hati untuk tidak menyederhanakan kompleksitas individu menjadi hanya sekedar hasil dari biologi mereka.Â
Baik di Amerika, Indonesia, atau tempat lain, tantangan kita adalah menggunakan pengetahuan ini untuk membangun masyarakat yang lebih koheren dan harmonis, di mana perbedaan dihargai sebagai bagian dari dialog demokratis yang sehat.Â
Kesadaran dan pemahaman ini adalah langkah pertama dalam mengatasi polarisasi yang semakin meningkat dan membangun jembatan pemahaman di antara kita semua.
Referensi
Petropoulos Petalas, D., Schumacher, G., & Scholte, S. H. (2024). Is political ideology correlated with brain structure? A preregistered replication. iScience. https://doi.org/10.1016/j.isci.2024.110532
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H