Penelitian Georgiadis et al. (2024) menunjukkan bahwa apresiasi dolar AS selama periode ketidakpastian global memiliki efek memperburuk kontraksi ekonomi dunia. Apresiasi ini tidak hanya memperketat kondisi keuangan, tetapi juga membebani negara-negara berkembang yang memiliki utang dalam dolar, menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi yang lebih dalam. Simulasi counterfactual yang menunjukkan bahwa dampak kontraksi global dapat berkurang hingga 50% tanpa apresiasi dolar menyoroti peran penting dolar dalam sistem keuangan internasional.
Kesimpulannya, penelitian ini memperjelas bahwa apresiasi dolar harus dikelola dengan hati-hati oleh pembuat kebijakan internasional, terutama dalam menghadapi guncangan risiko global. Kebijakan yang lebih fokus pada penguatan cadangan devisa dan pengurangan ketergantungan pada utang dalam dolar dapat membantu mengurangi dampak negatif ini. Dengan demikian, stabilitas ekonomi global dapat lebih terjaga dalam menghadapi risiko keuangan yang meningkat di masa depan.
Referensi
Georgiadis, G., Muller, G. J., & Schumann, B. (2024). Global risk shocks, dollar appreciation, and economic activity. Journal of Monetary Economics, 145, 103567. https://doi.org/10.1016/j.jmoneco.2024.103567
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H