Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Politik Indonesia Perlu Kedewasaan, Bukan Framing Geopolitik Terus

2 September 2024   11:49 Diperbarui: 3 September 2024   17:19 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi geopolitik. (Sumber: Freepik.com)

Menurut data dari Kompas.com, 45% dari opini politik yang diterbitkan di media online pada tahun 2023 mengandung elemen yang mengaitkan konflik domestik dengan geopolitik internasional. Angka ini menunjukkan betapa kuatnya narasi geopolitik dalam pembingkaian konflik di Indonesia. 

Namun, ini juga memperlihatkan betapa dangkalnya analisis yang sering digunakan. Daripada mengkaji masalah dengan serius, kita memilih untuk menutupi kelemahan kita dengan narasi geopolitik yang bombastis.

Sikap seperti ini justru membuat kita semakin jauh dari solusi nyata. Alih-alih berusaha memahami akar masalah yang sebenarnya, kita terjebak dalam permainan blame game yang tidak ada akhirnya. 

Ini seperti menyaksikan supporter sepakbola yang bersikeras bahwa tim mereka tidak mungkin salah, dan setiap kekalahan pasti karena wasit yang tidak adil atau konspirasi lawan. Padahal, bisa jadi tim mereka memang bermain buruk atau tidak siap menghadapi tantangan.

Indonesia, sebagai bangsa, perlu segera keluar dari mentalitas ini. Politik seharusnya bukan tentang memenangkan pertempuran narasi atau mengumpulkan lebih banyak supporter di belakang layar geopolitik. 

Politik harus tentang bagaimana kita bisa membangun masa depan yang lebih baik dengan kebijakan yang matang dan berpikir panjang, bukan tentang bagaimana kita bisa mengalahkan 'lawan' dalam setiap pertarungan. 

Jika kita terus melihat konflik dari kacamata geopolitik yang sempit, kita hanya akan terus terjebak dalam lingkaran setan yang tidak ada ujungnya.

Kita perlu lebih dewasa dalam berpolitik. Kita harus mulai melihat konflik sebagai peluang untuk berkembang, bukan sebagai medan perang yang harus dimenangkan. 

Kita perlu mulai menganggap politik sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan bersama, bukan sebagai ajang adu kekuatan antar supporter. 

Jika tidak, kita hanya akan menjadi penonton dalam permainan geopolitik yang sebenarnya tidak pernah kita pahami sepenuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun