Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mencari Model Bisnis Berkelanjutan untuk Ketenagakerjaan Ojek Online

29 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 29 Agustus 2024   12:03 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratusan driver ojol Aceh melakukan aksi demonstrasi di Aceh, Selasa (3/9/2019). (Sumber: KOMPAS.com/RAJA UMAR) 

Transformasi Layanan Ojol dan Tantangan Regulasi

Saat ini, pertumbuhan aplikasi transportasi online seperti GOTO memberikan kemudahan dan efisiensi yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, di balik inovasi tersebut, terdapat tantangan besar yang dihadapi oleh para mitra pengemudi ojol (ojek online), yaitu legalitas status ketenagakerjaan dan keadilan tarif yang mereka terima. Hari ini, 29 Agustus 2024, ribuan ojol berencana melakukan demonstrasi besar-besaran menuntut perubahan yang fundamental terhadap cara mereka diperlakukan oleh perusahaan raksasa ini.

Sebagai sebuah entitas bisnis yang tercatat memiliki kerugian akumulasi sebesar Rp211,65 triliun menurut Laporan Keuangan Triwulan II 2024, GOTO berada dalam tekanan besar untuk mencari model bisnis yang berkelanjutan sambil tetap menjaga kepentingan berbagai pemangku kepentingan, termasuk mitra pengemudinya. Tantangan ini menjadi lebih kompleks mengingat GOTO mengklasifikasikan mitra pengemudi sebagai pelanggan, bukan karyawan, yang secara signifikan memengaruhi struktur biaya dan kewajiban hukum yang harus mereka tanggung.

Dari sisi ekonomi, transisi status mitra pengemudi menjadi karyawan tetap mungkin terdengar sebagai solusi yang ideal untuk memberikan mereka kepastian hukum dan kesejahteraan yang lebih baik. Namun, hal ini juga akan menambah beban keuangan yang signifikan kepada perusahaan yang sedang berusaha keras untuk mencapai titik impas. Keseimbangan antara keberlanjutan bisnis dan kesejahteraan mitra pengemudi adalah kunci yang harus ditemukan dalam situasi ini.

Kendati demikian, ada juga keuntungan ekonomi yang potensial dari peningkatan kesejahteraan mitra. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kesejahteraan pekerja dapat memicu peningkatan produktivitas dan loyalitas pekerja, yang pada gilirannya dapat menurunkan biaya turnover dan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna aplikasi. Keseimbangan inilah yang harus diusahakan oleh GOTO dalam merespon tuntutan dari para mitra pengemudinya.

Di sisi lain, GOTO juga sedang menghadapi persaingan ketat di pasar ecommerce dan layanan keuangan digital. Transformasi ini mungkin adalah kunci bagi GOTO untuk mengatasi tantangan keuangan yang ada. Dengan fokus baru pada sektor layanan keuangan melalui Dompet Karya Anak Bangsa (Gopay) dan kepemilikan saham di Bank Jago Tbk, GOTO berpotensi memperluas cakupan dan dampak ekonominya.

Keseluruhan situasi ini mendemonstrasikan kompleksitas hubungan antara inovasi teknologi, keberlanjutan bisnis, dan hak-hak tenaga kerja dalam ekonomi digital modern. Demonstrasi yang dilakukan oleh ribuan ojol hari ini merupakan simbol dari tantangan adaptasi yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan rintisan teknologi dalam skala global dan lokal. Menemukan titik temu antara kemajuan teknologi dan keadilan sosial akan menjadi kunci untuk masa depan industri ini.

Mencari Solusi Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Mitra Ojol

Menghadapi ketidakpastian ekonomi dan keberlanjutan bisnis, GOTO dan pemangku kepentingan terkait harus mempertimbangkan pendekatan inovatif dan inklusif untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh mitra pengemudi ojol. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah melalui pengembangan dan penerapan kebijakan yang mendukung kesejahteraan tanpa mengorbankan stabilitas keuangan perusahaan. Ini termasuk model kompensasi yang fleksibel dan insentif berbasis kinerja yang adil.

Dari sudut pandang ekonomi, perusahaan harus memperhitungkan bahwa investasi dalam kesejahteraan mitra pengemudi dapat berdampak positif pada loyalitas dan efisiensi operasional. Sebagai contoh, program asuransi kesehatan dan dana pensiun bisa menjadi langkah awal yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan mitra, sekaligus menambah nilai tambah dalam persaingan pasar. Ini tidak hanya akan meningkatkan citra perusahaan tetapi juga memperkuat hubungan dengan mitra pengemudi yang merupakan salah satu pilar utama bisnis model on-demand.

Selain itu, GOTO bisa menjajaki kerjasama strategis dengan pemerintah dan lembaga keuangan untuk mengatasi tantangan ini. Misalnya, melalui program kredit mikro atau fasilitas pembiayaan yang memungkinkan mitra pengemudi meningkatkan kualitas hidup mereka sambil tetap menjaga keberlanjutan bisnis. Pemerintah dapat berperan dalam menyediakan regulasi yang mendukung inovasi sosial dan ekonomi yang bertanggung jawab.

Di tingkat operasional, penting bagi GOTO untuk terus mendengarkan suara mitra pengemudinya dan terlibat dalam dialog konstruktif untuk menemukan solusi yang tepat. Hal ini bisa dilakukan melalui pembentukan komite bersama atau forum yang dapat menampung aspirasi dan keluhan dari para mitra. Dengan cara ini, GOTO dapat memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan tidak hanya berorientasi pada profit tetapi juga pada keberlanjutan hubungan yang harmonis dengan para mitra pengemudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun