Everton berhasil meraih kemenangan penting dalam putaran ketiga Piala Carabao dengan mengalahkan Doncaster Rovers 2-0, sebuah kemenangan yang tak hanya menjadi obat bagi start buruk mereka di Liga Premier, tetapi juga menjadi penanda potensial kebangkitan mereka.Â
Sorotan utama dalam pertandingan ini adalah penampilan mengesankan dari Iliman Ndiaye, pemain baru asal Senegal yang didatangkan dari Marseille dengan nilai transfer 15 juta. Debut penuh Ndiaye menunjukkan bahwa dia bisa menjadi aset berharga bagi Everton di sisa musim ini.
Dalam analisis statistik, kontribusi Ndiaye di lapangan sangat signifikan. Gol yang dicetaknya di menit ke-74 bukan hanya sekadar angka di papan skor, tetapi merupakan hasil dari keberanian dan keterampilan individu. Dia berhasil memanfaatkan ruang dari jarak 30 meter, melewati bek Doncaster, Joseph Olowu, sebelum menyelesaikan dengan tenang. Gol ini menandai debut gol yang sempurna bagi Ndiaye dan membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan untuk menjadi pengubah permainan.
Berdasarkan data dari Opta, Ndiaye mencatatkan 87% akurasi umpan sepanjang pertandingan, menunjukkan bahwa ia tidak hanya tajam di depan gawang, tetapi juga efektif dalam distribusi bola. Ini penting karena menunjukkan bahwa Ndiaye tidak hanya fokus pada serangan, tetapi juga berperan dalam menjaga ritme permainan tim.
Statistik lain yang mendukung performa gemilang Ndiaye adalah jumlah dribble suksesnya yang mencapai angka 4 kali, lebih tinggi dibandingkan pemain Everton lainnya pada pertandingan tersebut. Menurut laporan dari Squawka, dribble sukses ini tidak hanya menunjukkan keterampilan individu, tetapi juga kepercayaan diri Ndiaye dalam menghadapi pemain lawan. Dengan dribble sukses sebanyak itu, dia mampu membuka ruang bagi rekan-rekannya dan menciptakan peluang gol lebih banyak.
Everton, yang melakukan enam perubahan dalam susunan pemainnya termasuk debut penuh bagi Jesper Lindstrom dan Jake O'Brien, menunjukkan bahwa rotasi ini tidak mengurangi kekuatan tim secara keseluruhan.Â
Namun, statistik menunjukkan bahwa mereka masih kesulitan menciptakan peluang bersih, dengan hanya mencatatkan 5 tembakan tepat sasaran dari total 13 percobaan, atau sekitar 38% konversi tembakan tepat sasaran, menurut data dari WhoScored. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun menang, Everton masih memiliki pekerjaan rumah dalam hal efisiensi serangan.
Ndiaye, yang juga memberikan assist kunci dalam babak pertama, hampir membawa Everton unggul lebih awal jika saja tembakan James Garner tidak diblok oleh bek Doncaster. Dalam hal ini, statistik menunjukkan bahwa Ndiaye memiliki keterlibatan langsung dalam 40% dari peluang yang diciptakan Everton selama pertandingan, sebuah angka yang cukup impresif untuk debut penuhnya.
Sementara itu, Beto, yang juga mencetak gol dalam pertandingan ini, berjuang keras sebelum akhirnya mencetak gol pada menit ke-84. Namun, kehadiran Ndiaye di lapangan membuat perbedaan nyata, dengan menciptakan dua peluang emas yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol. Ini menunjukkan bahwa Ndiaye tidak hanya membawa kualitas teknis, tetapi juga pengaruh positif dalam dinamika serangan tim.
Dengan kemenangan ini, Everton mengirimkan sinyal bahwa mereka masih bisa bangkit setelah awal musim yang mengecewakan. Manajer Sean Dyche menyebut kemenangan ini sebagai "mini langkah maju," yang menggambarkan bahwa meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, kemenangan ini memberikan harapan bagi tim dan fans mereka. Dengan Ndiaye yang semakin padu dalam tim, Everton memiliki peluang untuk membalikkan keadaan mereka di Liga Premier dalam waktu dekat.
