Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia, Alam, dan Ironi Kesewenangan

27 Agustus 2024   10:10 Diperbarui: 27 Agustus 2024   10:38 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah sindiran tajam terhadap bagaimana manusia sering kali memberikan hukuman atau memperlakukan alam dan hewan dengan cara yang sama sekali tidak adil.

Kesewenangan Manusia Terhadap Alam

Sejarah menunjukkan bahwa manusia sering kali memanfaatkan alam dan hewan untuk kepentingan sendiri, tanpa memperhitungkan dampaknya. 

Dalam komik ini, angsa yang dikutuk untuk menghabiskan kekekalan sebagai patung di kebun seseorang menunjukkan bagaimana manusia cenderung memanfaatkan makhluk hidup lain sebagai objek dekoratif atau hiburan. 

Ironinya adalah bahwa niat awal dari angsa tersebut adalah berteman dengan manusia---sebuah tindakan yang, dalam budaya manusia, biasanya dianggap mulia. 

Namun, dalam konteks ini, tindakan tersebut justru berujung pada hukuman yang kejam dan sewenang-wenang. 

Ini mengingatkan kita pada banyak kasus di dunia nyata di mana hewan dijinakkan, ditawan, atau dieksploitasi dengan dalih "persahabatan" atau "pelestarian," padahal yang terjadi adalah dominasi dan kontrol sepihak.

Ironi Balas Dendam Alam

Dalam komik ini, ada pelajaran moral yang lebih gelap dan ironis. 

Sang ayah angsa mengajarkan kepada anaknya bahwa perilaku manusia yang merendahkan hewan harus dibalas dengan "mengotori" dunia manusia. 

Ini adalah refleksi dari bagaimana alam pada akhirnya bisa "membalas dendam" terhadap manusia yang semena-mena. 

Fenomena ini bisa dilihat dalam berbagai bencana lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari eksploitasi alam oleh manusia. 

Dari perubahan iklim hingga kepunahan spesies, tindakan manusia yang mengabaikan keseimbangan alam pada akhirnya membawa konsekuensi yang merugikan bagi umat manusia itu sendiri.

Kesadaran Kolektif dan Pentingnya Hubungan Harmonis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun