Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi di Lereng Sunyi

20 Agustus 2024   10:42 Diperbarui: 20 Agustus 2024   10:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis di Lembah Metro Resort, kota Batu, Jawa Timur. Foto: Dokumen pribadi. 

Kopi di Lereng Sunyi

Aku minum kopi di lereng gunung,  
Sunyi, jauh dari hiruk politik.  
Di sini, tak ada keriuhan mulut-mulut,  
Yang saling merebut sisa-sisa kekuasaan.

Kopi hitam, pekat, sepekat pikiranku,  
Di antara kabut yang turun perlahan.  
Aku meneguk pahitnya, meresapi hangatnya,  
Membakar sepi dalam cangkir kehidupan.

Biar dunia di bawah sana bergemuruh,  
Dengan pertarungan tanpa akhir.  
Di sini, di lereng sunyi,  
Aku bebas, merdeka,  
Dari keriuhan mereka.

Di setiap tegukan, aku menemukan  
Makna kesederhanaan, yang hilang di kota.  
Di sini, kopi bicara,  
Bukan soal kuasa, tapi rasa.  
Rasa yang membawaku jauh,  
Ke puncak sunyi,  
Tempat aku menjadi diri, tanpa topeng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun