Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Tinjauan Umum Buku Penelitian "Knowledge and Policy Change (2013)"

20 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 20 Agustus 2024   07:07 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku "Knowlegde and Policy Change". (Sumber: Freepik.com)

Dalam meninjau implikasi dari buku kumpulan karya penelitian dalam "Knowledge and Policy Change" yang disunting oleh Henrik Lindberg, kita menghadapi sebuah perdebatan yang sangat relevan mengenai bagaimana pengetahuan memengaruhi perubahan kebijakan. Sangat penting untuk memahami bahwa pengetahuan bukan hanya sekumpulan fakta yang kaku tetapi juga sebuah alat yang dinamis yang dapat membentuk cara kita memahami dan merespons tantangan sosial.

Buku ini mengusulkan bahwa interaksi antara pengetahuan dan proses pembelajaran adalah kunci dalam memahami perubahan kebijakan. Dengan menyoroti teori proses kebijakan dan peran pengetahuan, para penulis berusaha menjelaskan bahwa pengetahuan bukan hanya pengaruh pasif tetapi memiliki kekuatan aktif dalam membentuk arah dan isi kebijakan. Misalnya, Nils Karlson dalam bukunya membahas tentang batasan pragmatisme dalam perubahan institusional dan bagaimana ideologi terkadang dikesampingkan demi pendekatan yang lebih pragmatis dalam politik.

Hal ini membawa kita pada pertanyaan penting: Bagaimana masyarakat umum dapat memanfaatkan pengetahuan ini? Jawabannya terletak pada kesadaran dan partisipasi aktif dalam proses kebijakan. Dengan memahami bahwa kebijakan bukan hanya tentang keputusan politik tetapi juga tentang bagaimana ide-ide dan pengetahuan diintegrasikan, masyarakat dapat lebih proaktif dalam memengaruhi kebijakan yang memengaruhi hidup mereka. Pengetahuan harus dilihat sebagai alat yang memberdayakan masyarakat, bukan hanya sebagai hasil dari percobaan akademis yang terisolasi.

Kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan ilmiah menjadi kebijakan praktis adalah esensial untuk menciptakan perubahan sosial yang berarti. Buku ini menawarkan wawasan bahwa perubahan kebijakan sering kali adalah hasil dari perubahan dalam cara kita memahami masalah-masalah yang kita hadapi. Ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan nyata untuk pendidikan masyarakat yang lebih baik mengenai bagaimana penelitian dapat dan harus memengaruhi kebijakan publik.

Oleh karena itu, sangat penting bahwa penelitian dan pengembangan kebijakan harus dilakukan dengan cara yang transparan dan inklusif, memastikan bahwa semua suara, terutama dari komunitas yang kurang terwakili, didengar dan dihargai. Ini akan memastikan bahwa pengetahuan yang dihasilkan tidak hanya teoretis tetapi juga relevan dan aplikatif dalam memecahkan masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat.

Dengan memperkuat hubungan antara peneliti, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum, kita dapat memastikan bahwa pengetahuan yang dihasilkan dan digunakan dalam proses kebijakan tidak hanya mendalam dan akurat tetapi juga inklusif dan berorientasi pada solusi yang praktis. Ini membuka jalan bagi suatu masyarakat yang tidak hanya dididik tetapi juga pemberdayaan dalam proses pembentukan kebijakan.

***

Setelah memahami bagaimana pengetahuan dapat membentuk kebijakan dalam konteks yang luas, penting untuk mengeksplorasi bagaimana masyarakat umum dapat secara aktif berpartisipasi dalam proses ini. Fokus utama di sini adalah tentang memperkuat kapasitas masyarakat untuk tidak hanya memahami tetapi juga memengaruhi kebijakan yang berdampak pada kehidupan mereka.

Pertama, akses terhadap informasi adalah kunci. Masyarakat harus dilengkapi dengan sumber daya untuk memahami pengetahuan ilmiah dan implikasinya terhadap kebijakan publik. Ini berarti bahwa lembaga pendidikan dan media harus memainkan peran aktif dalam menyederhanakan dan menyebarluaskan temuan penelitian sehingga mudah diakses oleh publik luas. Edukasi publik yang efektif dapat membantu memecah barier kompleksitas ilmiah dan mengintegrasikan wawasan ilmiah ke dalam diskusi kebijakan yang lebih luas.

Kedua, partisipasi masyarakat dalam proses kebijakan harus diperkuat melalui forum-forum deliberatif di mana warga negara bisa berkontribusi pada pembahasan dan pengembangan kebijakan. Inisiatif seperti hearing publik, panel warga, dan konsultasi online dapat membuka peluang bagi individu untuk menyuarakan pendapat dan mengusulkan solusi berbasis pengetahuan. Ini juga menempatkan tanggung jawab pada pembuat kebijakan untuk tidak hanya mendengarkan tetapi juga menanggapi masukan dari masyarakat.

Ketiga, kolaborasi antara universitas, lembaga penelitian, dan organisasi masyarakat sipil dapat menciptakan jembatan antara penelitian ilmiah dan implementasi kebijakan. Melalui kemitraan ini, penelitian dapat lebih diarahkan untuk menjawab kebutuhan nyata masyarakat, dan hasil penelitian bisa lebih cepat diterapkan dalam praktek kebijakan. Program-program penelitian yang didanai publik, misalnya, harus memiliki mandat eksplisit untuk melibatkan kelompok-kelompok masyarakat dalam merumuskan pertanyaan penelitian dan menginterpretasikan hasilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun