Kecurigaan narator semakin kuat ketika ia menyadari bahwa semua anggur yang disajikan saat makan malam mereka di Hamilton Arms berasal dari decanters, sama seperti di Sefton Hall. Namun, rasa anggurnya jauh lebih baik dibandingkan dengan yang disajikan saat makan siang.
Ketika makan malam selesai, Henry akhirnya bertanya kepada Barker tentang apa yang sebenarnya terjadi di Sefton Hall. Barker, dengan tenang, menjelaskan bahwa ia yakin ada sesuatu yang tidak beres dengan anggur yang disajikan oleh Hamilton. Ketika Barker merasakan anggur di penginapan, ia menyadari bahwa anggur-anggur tersebut adalah anggur berkualitas tinggi yang seharusnya ia rasakan di Sefton Hall.
Misteri itu akhirnya terpecahkan ketika Barker mengungkapkan bahwa Adams, kepala pelayan Hamilton, telah menukar anggur-anggur di Sefton Hall dengan anggur yang lebih rendah kualitasnya. Hal ini dilakukan mungkin karena ketakutan atau tekanan dari Hamilton yang sombong dan mendominasi.Â
Barker menyadari bahwa Adams telah mengembalikan anggur-anggur asli ke Hamilton Arms untuk menghormati Barker dan sebagai tanda penyesalan. Ketika Barker membayar tagihan makan malam yang mahal, ia menyadari bahwa Adams telah menerima pembayaran itu bukan untuk dirinya sendiri, melainkan sebagai pengakuan atas kesalahan yang telah terjadi.
Dengan tersenyum, Barker menyimpulkan bahwa Hamilton memang tidak tahu banyak tentang anggur, dan bahwa seluruh pertunjukan di Sefton Hall adalah untuk memuaskan ego Hamilton semata. Dalam keheningan yang penuh makna, Barker dan narator meninggalkan penginapan, mengetahui bahwa pengetahuan sejati tentang anggur tidak bisa dipalsukan, dan integritas akan selalu menemukan jalannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H