Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menjadi Artefak atau Fosil Kehidupan?

4 Agustus 2024   16:35 Diperbarui: 4 Agustus 2024   16:40 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi artefak piramida di Mesir. (Sumber: Unsplash/Nada Habashy)

Seseorang dikatakan "hebat" itu "ada masanya" dan "pada masanya". 

Setelah itu dikenang sesuai kadar sumbangsihnya pada lingkup masing-masing, kadang makin bersinar kadang makin meredup.

Hingga suatu waktu bisa menjadi "artefak" atau hanya sekedar "fosil".

Ungkapan tersebut perlu dimaknai mendalam dan juga dipahami dengan tajam tentang sifat ketenaran dan pengaruh seseorang sepanjang waktu.

Kita sering melihat bagaimana tokoh-tokoh besar dalam sejarah atau bahkan di era modern dikenang karena kontribusi mereka. 

Namun, dengan berlalunya waktu, persepsi dan pentingnya kontribusi mereka bisa berubah, tergantung pada bagaimana masyarakat saat itu menilai dan memahami sejarah atau inovasi.

Beberapa tokoh tetap relevan dan terus dianggap sebagai pilar dalam bidang mereka, menjadi "artefak" yang selalu dihargai. 

Sementara itu, yang lain mungkin menjadi "fosil," diingat hanya dalam konteks sejarah dan tidak lagi dianggap relevan untuk dialog atau pengembangan saat ini.

Ini menunjukkan bahwa pengaruh seseorang sangat bergantung pada konteks sosial, budaya, dan teknologi yang terus berubah dari waktu ke waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun