Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Kemenangan Indonesia di Piala AFF U-19 2024 Disambut Biasa Saja?

30 Juli 2024   09:40 Diperbarui: 30 Juli 2024   09:43 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antusiasme Redup di Kemenangan Timnas Indonesia U-19

Kemenangan Timnas Indonesia U-19 atas Thailand di final Piala AFF U-19 2024 seharusnya menjadi momen kebanggaan, namun kenyataannya, respons masyarakat Indonesia terasa kurang antusias. 

Hal ini bisa dianalisis dari beberapa perspektif yang berkaitan tidak hanya dengan aspek olahraga tapi juga dinamika sosial dan psikologi massa.

Pertama, isu naturalisasi Jens Raven sebagai pencetak gol kemenangan menjadi salah satu faktor. 

Dalam beberapa kasus, pemain naturalisasi sering kali dianggap kurang merepresentasikan "darah" negara, terutama jika reaksi masyarakat terbelah terkait dengan identitas nasional dalam olahraga. 

Ini menjadi lebih kompleks ketika prestasi atau momen penting diolahraga dikaitkan langsung dengan representasi identitas nasional.

Kedua, kualitas permainan yang monoton dari Timnas Indonesia U-19 mungkin juga turut berkontribusi. 

Dalam banyak turnamen, penonton cenderung mencari tontonan yang tidak hanya menang tapi juga menarik dan dinamis. 

Kurangnya variasi taktik atau strategi yang menarik mungkin membuat penonton merasa bahwa kemenangan lebih banyak didorong oleh faktor keberuntungan atau karena bermain di kandang sendiri, yang mengurangi 'kebanggaan' atas kemenangan tersebut.

Ketiga, reaksi masyarakat juga bisa dipengaruhi oleh ekspektasi sebelumnya dan perbandingan dengan tim lain. 

Menurut data dari pertandingan, meskipun Timnas Indonesia U-19 berhasil mencapai final dan memenangkan pertandingan, banyak pendukung dan pengamat sepak bola mungkin telah menetapkan standar yang tinggi atau mengharapkan dominasi yang lebih jelas, bukan sekedar kemenangan tipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun