Antusiasme Redup di Kemenangan Timnas Indonesia U-19
Kemenangan Timnas Indonesia U-19 atas Thailand di final Piala AFF U-19 2024 seharusnya menjadi momen kebanggaan, namun kenyataannya, respons masyarakat Indonesia terasa kurang antusias.Â
Hal ini bisa dianalisis dari beberapa perspektif yang berkaitan tidak hanya dengan aspek olahraga tapi juga dinamika sosial dan psikologi massa.
Pertama, isu naturalisasi Jens Raven sebagai pencetak gol kemenangan menjadi salah satu faktor.Â
Dalam beberapa kasus, pemain naturalisasi sering kali dianggap kurang merepresentasikan "darah" negara, terutama jika reaksi masyarakat terbelah terkait dengan identitas nasional dalam olahraga.Â
Ini menjadi lebih kompleks ketika prestasi atau momen penting diolahraga dikaitkan langsung dengan representasi identitas nasional.
Kedua, kualitas permainan yang monoton dari Timnas Indonesia U-19 mungkin juga turut berkontribusi.Â
Dalam banyak turnamen, penonton cenderung mencari tontonan yang tidak hanya menang tapi juga menarik dan dinamis.Â
Kurangnya variasi taktik atau strategi yang menarik mungkin membuat penonton merasa bahwa kemenangan lebih banyak didorong oleh faktor keberuntungan atau karena bermain di kandang sendiri, yang mengurangi 'kebanggaan' atas kemenangan tersebut.
Ketiga, reaksi masyarakat juga bisa dipengaruhi oleh ekspektasi sebelumnya dan perbandingan dengan tim lain.Â
Menurut data dari pertandingan, meskipun Timnas Indonesia U-19 berhasil mencapai final dan memenangkan pertandingan, banyak pendukung dan pengamat sepak bola mungkin telah menetapkan standar yang tinggi atau mengharapkan dominasi yang lebih jelas, bukan sekedar kemenangan tipis.